> >

Bertahan 30 Tahun, Nilai Jual Tanah Milik Warung makan Bu Lasiyem di Sleman Capai Rp 25 Miliar

Berita daerah | 2 Maret 2021, 18:41 WIB
Tanah warung makan Bu Lasiyem seluas 1.000 meter persegi yang berada di Jalan Palagan Desa Sariharjo, Ngaglik, Sleman itu ditaksir senilai Rp 25 miliar. (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Ada cerita panjang di balik tanah tempat warung makan Bu Lasiyem berdiri. Tanah warung makan Bu Lasiyem seluas 1.000 meter persegi yang berada di Jalan Palagan Desa Sariharjo, Ngaglik, Sleman itu ditaksir senilai Rp 25 miliar.

Lokasi bangunan itu cukup mencolok, bukan karena besarnya melainkan keberadaannya yang seolah-olah menyelip di lahan Hotel Hyatt. Warung makan Bu Lasiyem itu milik pasangan suami istri Tukidi (70) dan Lasiyem (60).

Tukidi bercerita, rumahnya itu dibangun pada 1985. Lahan kosong di sekitarnya digunakan untuk bercocok tanam.

Sejak dibangun hingga sekarang, rumah putih berpadu warna merah muda pada bagian atas itu belum berubah sama sekali dan belum pernah direnovasi. Bahkan bangunan ini sudah berdiri lebih dulu sebelum Hotel Hyatt dibangun di atas tanah seluas 24 hektare. Sepintas keberadaan bangunan itu terasa bertolak belakang keberadaan hotel.

Sejak 1992, ia bersama dengan sang istri berjualan makanan. Warung kecilnya itu sudah punya banyak pelanggan.

Kakek dari empat cucu ini mengungkapkan pada 1990 rumah dan tanahnya itu menjadi incaran perusahaan-perusahaan besar. Mereka menginginkan tanah Tukidi bisa dijual seperti warga lainnya. 

Baca Juga: Pemerintah Jaga Harga Tanah di Sekitar Lokasi Calon Ibu Kota

Namun, pada saat itu pihak pembeli tidak memberikan penawaran yang tinggi. Padahal, tanah Tukidi berada di wilayah yang sangat strategis. Ketika itu mereka menawar untuk membeli tanah milik Tukidi seharga Rp 25.000 per meter persegi.  

“Saya minta Rp 1 juta per meter, mereka tidak mau,” ujarnya, Selasa (2/3/2021).

Berkali-kali calon pembeli dari perusahaan yang berbeda mencoba bernegosiasi harga tanah. Tukidi mengaku tidak gegabah menjual tanahnya saat itu. 

Penulis : Switzy-Sabandar

Sumber : Kompas TV


TERBARU