> >

Desa di Klaten Ini Puluhan Warganya Kembar Identik, Kades: Itu Keturunan, Alami, Sudah Ada dari Dulu

Berita daerah | 23 Februari 2021, 18:29 WIB
Warga Desa Jonggrangan Kris Joko Raharjo bersama kembarannya Kris Joko Santoso ditemui di Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (22/2/2021) (Sumber: KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

KLATEN, KOMPAS.TV- Sulit mencari orang kembar dalam jumlah banyak tapi berada dalam satu tempat? Tentu tidak. Ternyata di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, puluhan orang kembar bisa dengan mudah ditemui.

Ada di Desa Jonggarangan namanya. Desa ini berada di Kecamatan Klaten Utara, dihuni puluhan warganya yang kembar. Sunarna, Kepala Desa (Kades) Jonggrangan mengakui hal itu.

Baca Juga: Bayi Kembar Berusia 8 Hari Diculik Monyet, Satu Selamat yang Lainnya Tewas

Dia menyebut, keberadaan orang kembar identik maupun dampit ternyata sudah ada sejak lama. Namun, mulai dikenal publik sekitar tahun 2000.

“Itu keturunan, alami. Sudah ada dari dulu. Mulai booming-nya itu tahun 2000,” ungkap Sunarna seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (22/2/2021).

Dia menjelaskan, orang kembar identik yang sekarang tinggal di Desa Jonggrangan ada 20 pasang. Paling tua usianya 50 tahun. Termuda ada usia tiga.

Sunarna mengaku tidak tahu secara persis awal mula keberadaan orang-orang kembar di Desa Jonggrangan.

"Tidak ada cerita dari simbah-simbah dulu. Kayaknya alamiah. Tidak ada cerita," ungkap Sunarna.

Baca Juga: Sering Bikin Parodi, Pria Ini Disebut Kembaran Chef Juna hingga Nicholas Saputra

Desa Jonggrangan memiliki 10 dukuh dan tujuh rukun warga (RW) ada 22 rukun tetangga (RT). Penduduk kembar ini berada di lima dukuh.

Kemudian jumlah orang kembar ini paling banyak berada di RW 001 Dukuh Jonggrangan. Mereka hidup normal dan tumbuh dewasa.

"Adik saya juga kembar. Namanya Ari Wibowo dan Ari Nugroho. Yang membedakan adik saya satunya punya siwil. Sampai sekarang tidak dioperasi sebagai ciri khas untuk membedakan," tutur Sunarna.

Baca Juga: Kondisi Bayi Kembar Siam Membaik

Menurutnya, meski sudah berkeluarga, belum ada orang kembar di Desa Jonggrangan yang memiliki keturunan kembar.

"Sementara ini belum ada yang punya anak kembar," imbuhnya.

Lantas, sebagai aparat pemerintan desa, apakah ada kesulitan mendata warganya? Sunarna menjawab tidak ada kesulitan dalam pencatatan dokumen kependudukan meski banyak warganya yang kembar, meski terkadang salah sebut nama karena kemiripan wajahnya.

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU