> >

Sekaligus Muncikari, Pria Ini Bunuh Istri Sirinya, Korban Ditemukan Dalam Lemari Hotel

Peristiwa | 13 Februari 2021, 13:54 WIB
Ilustrasi Pembunuhan (Sumber: Kompas.Com/Handout)

“Setelah mengetahui meninggal pelaku memesan ojek online ke pasar Banyumanik. Kemudian memesan travel untuk pulang ke Wonosobo,” jelas Kasatreskrim.

Lebih lanjut Kasatreskrim mengungkapkan, pelaku masih mempunyai istri dan satu orang anak. Saat ini tersangka dan istri resminya sedang proses perceraian.

“Kenal dengan korban sekitar dua tahun,” imbuhnya.

Baca Juga: Polisi Bongkar Makam Untuk Otopsi Jenazah Bayi Korban Pembunuhan

Di sisi lain, menurut pengakuan pelaku, setelah menikah siri dengan MLY, dirinya bersama istri sirinya itu tinggal di kamar nomor 102 sejak sepekan terakhir.

Okta mengaku juga menjadi muncikari istrinya sendiri. Dia mencarikan orderan pelayanan seksual istri sirinya secara online melalui aplikasi MiChat.

Dalam sehari, ia bisa mencarikan istrinya 10 pelanggan lelaki hidung belakang.

Untuk sekali kencan dengan MLY, pelanggan dikenai tarif Rp 350.000 per jam.

Dari tarif yang dibayarkan, Okta mengaku mendapatkan uang Rp 100.000.

"Dari tarif itu saya mendapatkan Rp 100 ribu sedangkan yang perempuan mendapat Rp 250 ribu," ujarnya di Mapolrestabes Semarang, Jumat (12/2/2020).

Baca Juga: 2 Tersangka Pembunuhan Bayi Diringkus Polisi

Menurut Okta, untuk menyewa kamar hotel, dia harus mengeluarkan biaya Rp 150.000 per hari dan baru tinggal seminggu di kamar terebut.

Okta mengaku kenal MLY sejak 2 tahun lalu di sebuah kafe di wilayah Cilacap. Walaupun Okta sudah memiliki istri, ia tetap menjalin hubungan asmara dengan MLY.

Sebelum di Semarang, mereka berdua pernah tinggal di Kebumen dan Karawang, Jawa Barat.

"Tahun ini baru ini saya menggunakan hotel ini. Sebelumnya di Kebumen. Tapi sebelumnya lagi lebih sering di Karawang Jawa Barat," ata dia.

Okta mengaku membunuh MLY karena korban sering mencaci-makinya.

Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Gadis di Garut yang Tubuhnya Tertancap Bambu, Berawal Ngajak Balikan

Korban merasa hanya dia yang bekerja keras untuk menghasilkan uang.

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU