> >

Epidemiolog UGM Sebut PPKM Perlu Diperkuat dan Berkelanjutan Sampai Vaksinasi Covid-19 Selesai

Berita daerah | 2 Februari 2021, 20:09 WIB
Ilustrasi: Epidemiolog UGM menilai Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) perlu dipertegas dan dilakukan secara konsisten di tengah pandemi Covid-19 (Sumber: KOMPAS.COM)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Epidemiolog UGM Citra Indriani menilai Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) perlu dipertegas dan dilakukan secara konsisten di tengah pandemi Covid-19. Bahkan, PPKM perlu diperkuat dan dilakukan secara berkelanjutan sampai target vaksinasi Covid-19 di Indonesia selesai.

“PPKM jilid II ini dari berbagai kajian tidak efektif karena mobilitas masyarakat masih tinggi,” ujarnya, Selasa (2/2/2021).

Ia mengungkapkan pelaksanaan PPKM jilid II diharapkan bisa menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia. Faktanya, penambahan angka Covid-19 di Indonesia tetap lebih dari 10.000 kasus per hari.

Baca Juga: PPKM Tak Efektif, Ganjar Pranowo Usulkan Gerakan “Jateng di Rumah Saja”: Bukan untuk Takuti Warga

Meskipun demikian, ia tidak menampik PPKM jilid II punya andil dalam mencegah transmisi Covid-19. Sebab, jika tidak ada kebijakan ini, penambahan angka Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 20.000-an per hari.

Menurut Citra, pelaksanaan PPKM tidak cukup dengan memperketat implementasi di lapangan, melainkan juga menerapkan protokol kesehatan serta melakukan monitoring selama pelaksanaan PPKM.

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Tahap II Tak Maksimal, Kapolri Terbitkan 6 Perintah Terbaru

“Pemerintah pusat diharapkan bisa melakukan pendampingan dalam penerapan PPKM di daerah-daerah sehingga pelaksanannya semakin kuat,” ucapnya.

Epidemiolog UGM ini menilai model on off (dijalankan dan dihentikan) secara berkelanjutan dalam tatanan adaptasi kebiasaan baru sampai vaksinasi Covid-19 mengakomodasi seluruh penduduk Indonesia. Model PPKM seperti ini yang paling mungkin dilakukan sebab jika lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total adalah alternatif terakhir karena membutuhkan biaya besar.

Penulis : Switzy-Sabandar

Sumber : Kompas TV


TERBARU