> >

Hendak Digusur Korporat Sawit, Masyarakat Adat Papua Lancarkan Protes

Peristiwa | 22 Januari 2021, 15:29 WIB
Hutan papua yang dibabat untuk dijadikan perkebunan sawit. (Sumber: Greenpeace via Kompas.com)

BOVEN DIGOEL, KOMPAS.TV - Masyarakat adat suku Auyu Papua melakukan protes di depan Kantor Bupati Boven Digoel, Papua pada Kamis (21/1/2021). Mereka meminta pembabatan hutan milik leluhur mereka berhenti.

Protes itu menyusul munculnya alat berat di sekitar hutan masyarakat adat Auyu Papua. PT Indo Asiana Lestari (IAL) mengendalikan alat-alat berat itu untuk membabat lebih dari 39 ribu hektar hutan masyarakat Auyu.

Proses pembabatan hutan ini adalah bagian dari proyek Tanah Merah. Proyek ini berencana mengubah hutan seluas 280 ribu hektar menjadi perkebunan sawit.

Baca Juga: Jokowi Tak Pernah Obral Izin Kebun Sawit, Begini Penjelasan Moeldoko

Egedius Pius Suam, kepala suku Auyu mengatakan, mereka belum mengetahui apakah IAL telah mengantongi izin membabat hutan mereka.

“Karena itu kami mendesak pemerintah dan anggota DPRD memanggil perusahaan itu dan meminta mengecek izinnya. Kalau mereka tak bisa menemukan perizinan secara jelas, maka saya minta sanksi diberikan dan perusahaan itu harus pergi,” kata Egedius pada Mongabay.com.

Frengky Hendrikus Woro, anggota suku Auyu menceritakan, masalah itu bermula saat IAL mendekati masyarakat setempat pada 2017.

IAL mendekati masyarakat dengan bantuan Fabianus Senfahagi, yang waktu itu menjabat Ketua Lembaga Adat (LMA) Boven Digoel. Beberapa anggota masyarakat Auyu menandatangi surat persetujuan agar IAL dapat beroperasi di sana.

Fabianus dan pihak perusahaan menjanjikan akan memberi timbal balik pada masyarakat Auyu bila mau menandatangi surat persetujuan. Timbal balik itu berupa pembayaran uang bulanan, akses air bersih, dan rumah yang layak.

Baca Juga: Kontak Tembak dengan KKB, Satu Anggota TNI Meninggal Dunia di Intan Jaya Papua

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU