Antisipasi Ledakan Covid-19 Awal 2021, Pemerintah Batasi Mobilitas Penduduk
Berita daerah | 27 Desember 2020, 00:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli epidemiologi dari Universitas Griffith di Australia, Dicky Budiman menilai, memasifkan tracing, testing, and treatment (3T) dan penerapan protokol kesehatan saja tidak cukup untuk meminimalisasi potensi ledakan kasus Covid-19 di awal tahun 2021.
Menurut dia, selain memasifkan 3T dan penerapan protokol kesehatan pemerintah juga harus melakukan pembatasan mobilitas penduduk.
"Harus ada pembatasan mobilitas dan interaksi penduduk," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020).
Dicky memang memprediksi akan terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Hal itu, kata dia, terlihat dari berbagai indikator terkait Covid-19 di Indonesia yang kian mengalami kenaikan.
"Jadi artinya ini ada sinyal serius seperti indikator angka kematian, angka hunian rumah sakit, kasus harian, tes positivity rate ini semua meningkat," ujarnya.
"Memasuki di tahun 2021 awal ini, akan memasuki masa yang sangat sangat harus kita waspadai. Dan ada potensi ledakan kasus," kata Dicky.
Dicky tidak menyebut spesifik penyebab potensi ledakan kasus tersebut. Ia hanya mengatakan kondisi Indonesia saat ini sudah dalam kondisi kritis.
Oleh karena itu, Dicky menyarankan pemerintah untuk memasifkan program 3T dan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.
Adapun, Desember ini ada beberapa momen libur panjang. Adapun libur tersebut mulai dari tanggal 24 hingga 27 Desember 2020 yang merupakan libur Natal.
Penulis : Merlion-Gusti
Sumber : Kompas TV