> >

Bagyo Lawan Gibran Protes Pengusiran Saksinya di TPS: Bisa Jadi Itu Gembosan-Gembosan

Politik | 9 Desember 2020, 23:04 WIB
Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo menunjukkan masing-masing nomor urut undian dalam rapat pleno yang digelar KPU di Hotel Sunan Solo, Kamis (24/9/2020). Paslon Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa mendapatkan nomor urut 1 dan paslon jalur perseorangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) mendapatkan nomor urut 2. (Sumber: KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

SOLO, KOMPAS.TV - Calon Wali Kota Solo nomor urut 02 Bagyo Wahyono memprotes adanya pengusiran terhadap saksinya di TPS 18 Kelurahan Pucangsawit, Kelurahan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12/2020).

Padahal, lawan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo itu menilai bahwa semua saksi yang ditugaskan di setiap TPS sudah sesuai prosedur dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo.

"Gesekan di Pucangsawit hanya karena mungkin kurang paham (peraturan KPU). Tidak nyambunglah. Kita sudah membawa surat dari KPU kok. Saksi dari luar boleh. Dari Bu Nurul (Ketua KPU) sudah memberikan penjelasan itu," kata Bagyo di Solo, Jawa Tengah, Rabu malam, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Reaksi Gibran Menang Hitung Cepat Pilkada Solo hingga Dianggap Dinasti Politik Jokowi

Kendati demikian, Bagyo menyerahkan penilaian terkait pengusiran saksinya kepada masyarakat. Dia menilai masyarakat sudah cerdas.

"Masalah seperti itu hal yang wajar. Ini politik. Jadi seperti itu gembosan-gembosan yang sedikit untuk shock therapy kita seakan lengah bisa jadi," ungkap dia.

Disinggung terkait perolehan suara paslon lawan, yakni Gibran-Teguh yang unggul dari dirinya, Bagyo mengatakan kalah menang biasa.

"Masalah kalah menang biasa. Buat pembelajaran," kata Bagyo.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengusir saksi pasangan calon nomor urut 02 Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) keluar dari TPS 18 Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Rabu (9/12/2020).

Rudi menjelaskan, pengusiran tersebut dikarenakan banyak warga mengeluhkan keberadaan saksi 02 berasal dari luar Kota Solo dan takut tertular Covid-19.

"Persoalan adalah saksi. Karena saksinya (paslon 02) banyak dari luar kota. Mulai kemarin sempat ribut. Karena di PKPU memperbolehkan ya terserah. Tapi ini warga takut Covid-19," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12/2020).

Baca Juga: Kemenangan Bobby dan Gibran, Sekjen PDIP: Keduanya Membuktikan Pemimpin Berani

 

Hasil Hitung Cepat Pilkada Solo

Sebanyak dua lembaga survei yang melakukan hitung cepat atau quick count hasil Pilkada Solo sudah menerima 100 persen data dari lapangan.

Hasilnya, pasangan calon Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa unggul telak atas lawannya, Bagyo Wahyono-FX Supardjo.

Charta Politika menyebutkan, Gibran-Teguh meraih 87,15 persen suara, sedangkan Bagyo-Supardjo hanya 12,85 persen suara.

Hasil serupa juga ditunjukkan hasil quick count dari Voxpoll Centre.

Lembaga survei ini menyatakan, Gibran-Teguh mendapatkan 86,65 persen suara, sedangkan Bagyo-Supardjo hanya mendapatkan 13,34 persen suara.

Hitung cepat ini ditayangkan langsung oleh Kompas TV.

Baca Juga: Pilkada Solo 2020, Pasangan Gibran-Teguh Menang Jauh di Kandang Sendiri

Untuk diketahui juga bahwa hasil quick count ini bukanlah hasil resmi. Nantinya, KPU masih akan melakukan rekapitulasi secara berjenjang untuk menetapkan pemenang Pilkada Solo 2020. 

Adapun Pilkada Solo 2020 hanya diikuti dua pasangan calon yaitu pasangan Gibran-Teguh dan Bagyo-FX Supardjo.

Pasangan Gibran-Teguh diketahui diusung oleh sejumlah partai besar seperti PDI-Perjuangan, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sedangkan Bagyo Wahyono-FX Supardjo maju lewat jalur perseorangan. Pasangan tersebut didukung oleh organisasi kemasyarakatan Tikus Pithi Hanata Baris.

Baca Juga: Unggul Versi Hitung Cepat, Gibran Tetap akan Blusukan ke Warga hingga Sowan ke Bagyo

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU