> >

Ditelepon Tokoh Minang, Mulyadi-Ali Mukhni Putuskan Kembalikan SK PDIP Buntut Ucapan Puan Maharani

Politik | 5 September 2020, 17:14 WIB
Pasangan Mulyadi dan Ali Mukhni (Sumber: Twitter @panca66)

"Langkah ini kami ambil karena didorong oleh masyarakat Sumbar yang berada di ranah Minang maupun di rantau," ucap Ali.

Baca Juga: Ketika Marthen Douw Menginterupsi Puan Maharani: Saya Papua Belum Sepenuhnya Merasakan Kemerdekaan

Ali menambahkan, pihaknya akan mendaftar ke KPU Sumatera Barat pada Minggu (6/9/2020) tanpa SK PDIP.

Dengan demikian, pihaknya mendaftarkan diri berbekal SK Demokrat dan PAN yang masing-masing punya 10 kursi di DPRD Sumbar.

Sementara itu, Deputi Isu dan Narasi Badan Komunikasi Stategis DPP Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan Mulyadi terkait pengembalian SK PDIP tersebut.

"Saya tadi baru telponan dengan cagub Sumbar @irhmulyadi dan saya sarankan untuk mengembalikan dukungan dari PDIP," kata akun twitter @panca66, Sabtu (5/9/2020).

Baca Juga: PPMM Laporkan Puan Maharani, Bareskrim Tolak Laporan

Panca mengatakan, Mulyadi setuju untuk mengembalikan dukungan tersebut. Ia berharap pengembalian dukungan dapat menjaga pencalonan Mulyadi-Ali Mukhni.

"Prinsipnya dia setuju dengan saran saya. Mudah-mudahan ada mekanisme pengembalian dukungan seperti itu. Daripada memberi efek negatif. Toh dukungan Partai Demokrat dan PAN sudah cukup," kata Panca.

Adapun Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consukting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan Puan Maharani kurang membaca sejarah Pancasila dan Indonesia yang berkaitan dengan masyarakat Minang.

"Puan tampak kurang baca sejarah, kering dan dangkal pikirannnya membaca kontribusi orang Minang mendirikan Republik Indonesia," ujar Pangi.

Baca Juga: Puan Maharani Dikecam, Pangi Syarwi Chaniago: Yang Punya Pancasila Bukan Soekarno Saja

"Yang punya Pancasila itu bukan Soekarno saja. Bahkan konsep, ide, dan draf naskah Pancasila yang buat adalah founding father yang di dalamnya banyak putra Minang. Itu fakta."

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU