> >

Terungkap Identitas Mayat Bercelana SD di Terminal Tasikmalaya, Ternyata Ini Penyebab Korban Tewas

Peristiwa | 8 Agustus 2020, 21:09 WIB
Ilustrasi jenazah korban pembunuhan (Sumber: Pixabay)

"Teman-temannya itu tidak langsung memberitahukan, diduga karena takut. Dan baru diberitahukan kepada keluarga, Jumat (7/8/2020) siang," kata Engkus.

Baca Juga: Kejanggalan Kasus Bocah Tewas Di Sukabumi - AIMAN ( Bag 2 )

Setelah mendapatkan kabar itu, pihak keluarga meminta pertolongan ke kantor desa untuk menjemput korban.

Saat ini, keluarga sudah berada di rumah sakit dengan maksud membawa jenazah korban untuk dimakamkan di Bandung.

Diberitakan sebelumnya, Ardista (25), seorang tukang parkir Terminal Type A Kota Tasikmalaya terkejut saat menemukan sesosok mayat anak tanpa identitas berusia sekitar 12 tahun dengan memakai celana seragam sekolah dasar (SD) dan mulutnya penuh dengan busa, Kamis (6/8/2020) pagi.

Penemuan mayat anak bercelana SD tersebut sontak menggegerkan warga sekitar karena lokasinya persis di pinggir jalan raya samping Pasar dan Terminal Type A Indihiang yang setiap paginya berkerumun aktifitas warga.

Baca Juga: Polisi Selidiki 2 Bocah Tewas yang Diduga Korban Malapraktik

"Saya biasa datang ke sini setiap pagi, saya terkejut ada mayat anak yang terlentang dengan penuh busa di mulut. Bajunya kameja lusuh, sedangkan celananya masih memakai seragam SD warna merah," ujar Ardista.

Ardista menambahkan, tanpa pikir panjang dirinya langsung memanggil warga setempat lainnya untuk melaporkan temuannya ke Polisi.

Dirinya bersama warga lainnya tak bisa apa-apa dan menunggu petugas Kepolisian setempat untuk melakukan evakuasi mayat tersebut.

"Setelah itu saya lari ke warga dekat pasar para pedagang. Langsung lapor polisi ada temuan mayat anak mulut berbusa tersebut," ujar Ardista.

Baca Juga: Bocah Tewas Diterkam Anjing Peliharaan Orangtua

Tak berselang lama, petugas dari Polsek Indihiang dan Tim Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya datang ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi mayat anak tersebut.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU