> >

PPDB Zonasi Banyak Masalah, Nadiem: Itu Bukan Kebijakan Saya, tapi Pak Muhadjir

Sekolah | 30 Juli 2023, 06:10 WIB
Ilustrasi. Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. (Sumber: Instagram)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyatakan bahwa kebijakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) melalui sistem zonasi bukanlah keputusan yang dibuat olehnya. 

Dia menjelaskan, bahwa saat menjabat sebagai Mendikbud Ristek, kebijakan tersebut sudah ada dan merupakan program yang dirancang oleh Mendikbud sebelumnya, yaitu Muhadjir Effendy.

"Waktu saya pertama masuk, itu zonasi, kebijakan zonasi itu bukan kebijakan saya. Itu kebijakan sebelumnya, Pak Muhadjir," ujar Nadiem saat memberikan materi pada acara Belajar Raya 2023 di Posbloc, Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (28/7/2023). 

"Tapi, itu kita sebagai satu tim merasa ini adalah suatu kebijakan yang sangat penting, yang sudah pasti bakal merepotkan saya. Saya kena getahnya setiap tahun karena zonasi," ujarnya.

Namun, Nadiem mengakui bahwa kebijakan tersebut harus tetap dijalankan karena memiliki signifikansi yang penting. 

Dia pun berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan PPDB zonasi meskipun akan memerlukan usaha lebih. 

Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Akar Masalah PPDB Jalur Zonasi Ada di Jumlah Kursi

Hal ini karena banyak anak yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk belajar dan mengikuti les guna bisa diterima di sekolah tertentu, namun terkendala oleh kebijakan zonasi tersebut. 

Nadiem menyadari bahwa anak-anak tersebut beserta orang tuanya pasti akan merasa kecewa jika kebijakan ini dihentikan. 

Di sisi lain, kebijakan zonasi ini juga berperan dalam membuka peluang bagi anak-anak yang tidak mampu membayar sekolah swasta, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk bersekolah di sekolah negeri.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com


TERBARU