Mike Tyson Menangis Saat Ceritakan Kehidupannya, Ada Apa?
Kompas sport | 21 Juli 2020, 00:42 WIBLAS VEGAS, KOMPAS.TV - Legenda tinju kelas berat dunia, Mike Tyson menangis saat menceritakan mengenai kehidupannya bersama mantan petinju lainnya. Sugar Ray Leonard.
Pada podcast Hotboxin tersebut, Tyson menceritakan bagaimana dirinya belajar mengenai perang.
Hal itu membuat dirinya selalu brutal saat tampil di masa keemasannya.
Kala menjadi juara kelas berat, petinju yang dijuluki Si Leher Beton selalu ditakuti lawannya-lawannya.
Baca Juga: Mike Tyson Bereaksi usai Diremehkan Deontay Wilder
Gaya bertinjunya yang keras dan brutal kerap menghancurkan lawannya di atas ringan.
Dia mengaku hal itu dirasakannya setelah dia belajar mengenai ahli-ahli perang tersohor di masa lalu seperti Alexander yang Agung dan Napoleon Bonaparte.
“Saya tahu seni dari pertaruangan. Saya tahu seni perang, karena itu yang selalu saya pelajari,” ujarnya dikutip dari Sportbible.
“Itu sebabnya saya ditakuti dan mereka menakuti saya saat berada di atas ring. Saya seorang penghancur. Itu alasan saya dilahirkan,” lanjut Tyson.
Baca Juga: Mike Tyson Akan Kembali Bertarung, Lawannya Hiu Putih
Meski begitu, dia merasa saat ini hidupnya telah berubah. Oleh sebab itu dia merasa terkadang ada yang kurang dari dirinya, setelah tak lagi bertarung.
“Hari-hari tersebut sudah menghilang. Semuanya menjadi kosong. Saya kini belajar mengenai seni rendah hati,” tutur Tyson.
“Itulah yang menjadi alasan saya menangis, karena bukan lagi seperti sosok yang dulu dan saya merindukannya,” tambahnya.
Baca Juga: Mike Tyson Ternyata Kerap Menangis sebelum Bertanding, Ini Sebabnya
Tyson merupakan salah satu petinju terbaik di muka bumi dan menjadi juara kelas berat termuda sepanjang sejarah.
Kini dia sudah pensiun dari bertarung pada 2005. Namun, Tyson dikabarkan akan kembali naik ring.
Dia selalu menunjukkan video mengenai perubahan tubuhnya serta latihan yang dijalani.
Namun, saat ini belum diketahui siapa yang bakal menjadi lawannya pada sebuah pertandingan amal.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV