> >

Luton Town Promosi ke Premier League, Dulu di Divisi Lima Kini Diguyur Rp3,1 Triliun

Sepak bola | 28 Mei 2023, 13:50 WIB
Para pemain Luton Town merayakan kesuksesan promosi ke Premier League usai mengalahkan Coventry City lewat adu penalti 6-5, usai bermain imbang 1-1 di waktu normal dan perpanjangan waktu, Sabtu (27/5/2023) (Sumber: lutontown.co.uk)

LUTON, KOMPAS.TV - Luton Town akhirnya mendapat promosi ke Premier League untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Coventry City pada babak play-off promosi.

Klub besutan Rob Edwards itu mengalahkan The Sky Blues lewat adu penalti 6-5 di Stadion Wembley, Sabtu (27/5/2023).

Sebelumnya di waktu normal dan babak perpanjangan, kedua tim bermain imbang 1-1.

Luton unggul lebih dulu lewat gol Jordan Clark di menit ke-23.

Baca Juga: Alasan Luton Town yang Promosi ke Premier League Dijuluki The Hatters, Artinya Tak Seekstrem Itu

Coventry bisa menyamakan kedudukan di menit ke-66 melalui torehan Gustavo Hamer.

Pada adu tendangan penalti, seluruh eksekutor Luton mampu melaksanakan tugas mereka.

Namun penendang terakhir Coventry, Fankayt Dabo, gagal melaksanakan tugasnya karena sepakannya dari titik 12 pas melambung tinggi ke atas mistar gawang.

Keberhasilan Luton sendiri merupakan sebuah pencapaian emas, mengingat 10 tahun lalu pada musim 2013/2014, Luton bermain di Conferece Premier atau Divisi Lima yang saat ini dikenal sebagai National League.

Namun, pada akhir musim tersebut, Luton berhasil mendapat promosi ke League Two, dan terus merangkak naik hingga saat ini mampu kembali ke liga teratas Inggris.

Luton terakhir kali berada di sana pada musim 1991/1992, ketika masih bernama Division One sebelum berubah menjadi Premier League semusim kemudian.

Ketika itu, Luton terdegradasi setelah menjadi juru kunci atau berada di posisi ke-20.

Dikutip dari CNN, berdasarkan laporan kelompok bisnis olahraga, Deloitte, kesuksesan promosi ini membuat Luton akan menerima gelontoran dana 170 juta poundsterling atau setara Rp3,1 triliun selama tiga musim.

Deloitte menambahkan, gelontoran dana itu akan meningkat menjadi 290 juta poundsterling (Rp5,3 triliun) jika bisa menghindari degradasi pada musim pertama.

Salah satu pemain yang tak bisa menyembunyikan kegembiraannya atas kesuksesan ini adalah Pelly Ruddock Mpanzu.

Pemain Republik Demokratik Kongo itu telah bersama Luton, sejak masih bermain di Divisi Lima.

Baca Juga: Wow, Lionel Messi dan Angel Di Maria Bereaksi Atas Daftar Pemain Timnas Argentina Vs Indonesia

Ia pun menjadi pemain pertama di sejarah sepak bola Inggris yang bermain dari masa non-liga hingga Premier League dengan klub yang sama.

“Saya merasa seperti telah menyelesaikan sepak bola, bung,” kata Ruddock usai pertandingan.

“Ini sebuah perjalanan. Kami telah melalui pasang surut tetapi Anda harus percaya diri sendiri dan inilah saya, bung. Saya menjadi pemain Premier League,” lanjutnya kegirangan.

Mpanzu, yang berusia 28 tahun, bergabung dengan Luton pada November 2013, setelah sebelumnya bermain untuk West Ham United.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : CNN


TERBARU