> >

Soal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17, Indonesia Diminta Fokus Dulu pada Upaya Pencabutan Sanksi FIFA

Sepak bola | 7 April 2023, 19:32 WIB
Trofi Piala Dunia U17. FIFA resmi mencopot Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U17. (Sumber: FIFA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat sepak bola, M. Kusnaeni, meminta Indonesia fokus dulu pada upaya pencabutan sanksi administrasi FIFA sebelum berpikir menjadi tuan rumah Piala Dunia U17.

"Agak terlalu dini. Statusnya kan masih sanksi walau administratif ya. Karena itu menurut saya, kita serius dulu menyelesaikan persoalan sanksi ini. Serius dulu meyakinkan FIFA bahwa kita serius membenahi (sepak bola)," kata Bung Kus dalam Kompas Petang Kompas TV, Jumat (7/4/2023).

"Nah ketika nanti sanksinya sudah dicabut, Indonesia sudah bisa kembali menggunakan dana bantuan dari FIFA, di saat itulah kita bisa berpikir mengenai kemungkinan menjadi tuan rumah alternatif," ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Indonesia mendapatkan sanksi administrasi dari FIFA usai gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

FIFA memutuskan tak memberikan sanksi berat kepada Indonesia setelah bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Paris, Prancis, dan mendengarkan pemaparan mengenai transformasi sepak bola nasional.

Dalam pernyataannnya, FIFA akan mencabut sanksi administrasi terkait program FIFA Forward setelah melakukan peninjauan kembali atau review secara menyeluruh terhadap rencana strategis yang disajikan oleh Erick Thohir soal transformasi sepak bola Indonesia.

Bung Kus menambahkan, Indonesia tak perlu buru-buru soal menjadi tuan rumah Piala Dunia U17. Ia mengatakan, Indonesia punya peluang besar karena turnamen tersebut tidak menarik banyak perhatian negara lain yang ingin menjadi tuan rumah.

Baca Juga: Indonesia Miliki Peluang Gelar Piala Dunia U-17, Meski Dapat "Kartu Kuning" FIFA

"Dan saya pikir ruangnya masih sangat terbuka," lanjutnya. 

"Tidak banyak negara yang antusias dan berminat menyelenggarakan Piala Dunia U17. Itu sebagian berasal dari negara Asia dan sebagian mungkin di Afrika."

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU