> >

PDI-P Bantah Ganjar dan Wayan Koster Jadi Penyebab Piala Dunia U20 Batal: Masalahnya di FIFA!

Sepak bola | 31 Maret 2023, 20:03 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster disorot setelah FIFA mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023. (Sumber: Kolase Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politisi PDI-P Adian Napitupulu membantah bahwa penolakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster terhadap keikutsertaan Israel, menjadi penyebab FIFA membatalkan Piala Dunia U20 di Indonesia.

Dalam program Kompas Petang Kompas TV, Jumat (31/3/2023), Adian mengatakan masalahnya ada pada FIFA karena penolakan yang disampaikan oleh Ganjar dan Wayan Koster sama sekali tidak disertai dengan ancaman negatif seperti pemboikotan.

"Yang jadi masalah bukan sikap menolak atau menerima. Yang jadi masalah adalah argumentasi penolakannya," kata Adian.

"Apakah ada unsur kebencian rasisme di situ? Tidak. Apakah ada unsur kebencian hal-hal lain terkait etnis dan sebagainya? Tidak. Apakah ada unsur fitnah? Tidak. Apakah ada unsur-unsur negatif lainnya? Tidak."

"Apa yang disampaikan karena tiga hal, historis, ideologis dan kemanusiaan. Salahnya di mana dia menyampaikan itu? Kenapa kita menjadi diktator buat yang lain? Bahwa penyelenggaranya secara nasional adalah Republik Indonesia, bukan Solo dan bukan Bali."

"Nah kalau kemudian dikatakan kegagalan ini karena surat dari Pak Koster dan Pak Ganjar, saya mau tanya, FIFA itu organisasi apa? FIFA itu berdiri tahun 1904, ada 211 negara di dalamnya. Sudah melewati perang dunia pertama, perang dunia kedua, ribuan ancaman, ribuan sikap lain yang dinyatakan tertulis maupun tidak," lanjutnya.

"Apakah benar hanya karena satu surat Pak Koster dan satu pernyataan Pak Ganjar, lalu dia dibatalkan? Apakah sehebat itu Pak Ganjar dan Pak Koster?"

"Surat itu tidak punya ancaman apa pun. Ancaman demonstrasi, ancaman boikot, ancaman kerusuhan dan sebagainya, tidak ada!"

"Tapi sebagai bagian dari rakyat ini, mereka punya hak untuk menyatakan sikap dan pemikiran-pemikirannya selama tidak berangkat dari kebencian rasisme, etnis dan sebagainya."

"Masalahnya di mana? Masalahnya di FIFA," tegas Adian.

Baca Juga: Ganjar : Sudah Enggak Usah Saling Menyalahkan ...

Menanggapi pernyataan Adian tersebut, Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali mengatakan penolakan dari kedua kepala daerah tersebut berpengaruh karena wilayahnya menjadi venue untuk penyelenggaraan Piala Dunia U20.

"Posisinya adalah Pak Ganjar dan Pak Wayan Koster adalah pejabat publik yang memberikan government guarantee ketika kita bidding mencalonkan Piala Dunia, bagian dari pemerintah," ujarnya.

Akmal juga menambahkan, "Keputusan Pak Ganjar dan Pak Wayan Koster adalah keputusan partai. Saya dengar itu semua dari Sekjen PDI Perjuangan bahwa itu kebijakan partai, kita menolak, karena PDI Perjuangan punya ideologi tidak menerima Israel sebagai peserta."

Adian lalu menimpali, "Kalau kemudian Partainya menyampaikan sikap yang sama, masalahnya di mana? Yang terpenting adalah ada ancaman tidak di balik itu?"

"Bahwa Pak Ganjar dan Pak Koster adalah bagian dari pemerintahan. PDI Perjuangan adalah bagian dari koalisi pemerintahan," tutur Adian

"Semuanya terlalu dipolitisirlah sehingga kemudian sepak bola masuk zona politik, ya seperti ini," tandas Akmal.

Lebih lanjut, Adian kembali menegaskan bahwa penolakan dari Ganjar dan Wayan Koster bukan penyebab dibatalkannya Piala Dunia U20.

Apalagi pemerintah Republik Indonesia juga tidak secara resmi memberi pernyataan menolak Israel di mana FIFA seharusnya tetap berpegang dengan hal tersebut.

"Pemerintah Republik Indonesia tidak ada pernyataan resmi untuk menolak kehadiran Israel," kata dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil soal Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia: Ambil Hikmahnya

"Yang mengeluarkan pernyataan adalah bagian dari pemerintah, satu Gubernur Bali secara tertulis, satu Gubernur Jawa Tengah secara lisan. Bagian dari pemerintahan yang lain tidak menyatakan penolakan secara tertulis maupun secara lisan."

"Lalu dua orang ini, Pak Koster dan Pak Ganjar, dianggap sebagai penyebab gagalnya Indonesia menjadi tempat diadakannya Piala Dunia."

"Hanya dua orang ini yang bersurat. Tanpa kebencian, tanpa kemarahan. Lalu dianggap sebagai bahaya luar biasa bagi FIFA. Kalau begitu FIFA-nya diperiksa."

"Kenapa sedemikian takutnya bahwa ada 211 negara bersama mereka hanya takut dari pernyataan tertulis Gubernur Bali dan satu pernyataan dari Gubernur Jawa Tengah," ujar Adian.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, FIFA mencabut hak Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 pada Kamis (29/3/2023).

Dalam pernyataannya resminya, FIFA tidak menyatakan secara gamblang alasan dicabutnya hak Indonesia sebagai tuan rumah dan hanya menuliskan "karena situasi saat ini".

Namun berbagai media asing menulis penolakan terhadap kedatangan timnas Israel menjadi alasan tindakan yang dilakukan oleh FIFA.

Akibat pembatalan Piala Dunia U20 di Indonesia, FIFA pun tengah bersiap untuk menjatuhkan sanksi kepada PSSI.

Baca Juga: Sekjen PDIP Bela Ganjar Pranowo dan Wayan Koster soal Penolakan Israel: Sikap Kokoh Pemimpin

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU