> >

Latihan 1.000 Penalti yang Berakhir Sia-Sia bagi Spanyol

Sapa qatar | 7 Desember 2022, 02:16 WIB
Pemain Timnas Spanyol, Aymeric Laporte, tertunduk setelah timnya kalah dalam adu penalti pada pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2022 melawan Maroko di Stadion Education City, Al Rayyan, Qatar, Selasa, 6 Desember 2022 atau Rabu dini hari WIB. (Sumber: AP Photo/Julio Cortez)

DOHA, KOMPAS.TV - Spanyol harus tersingkir di babak 16 besar Piala Dunia 2022 usai kalah dari Maroko lewat drama adu penalti. 

Bertanding di Stadion Education City, Al Rayyan, Qatar, Selasa (6/12/2022), La Furia Roja terpaksa mengemas kopernya lebih cepat setelah kalah 3-0 dari Maroko di babak tos-tosan. 

Banyak menyia-nyiakan peluang di 90 menit waktu normal plus 30 menit extra time, Spanyol akhirnya menerima kenyataan pahit di duel adu penalti. 

Tiga algojo awal Spanyol, Pablo Sarabia, Carlos Soler dan kapten Sergio Busquets, semua gagal menjalankan tugasnya dengan baik. 

Sementara Maroko yang mendapat empat kesempatan, hanya satu eksekutor mereka yang gagal menceploskan bola ke gawang yaitu Badr Benoun. 

Tiga eksekutor Maroko lainnya, Abdelhamid Sabiri, Hakim Ziyech dan Achraf Hakimi mampu melakukan eksekusi dengan baik. Bahkan nama terakhir melakukan tendangan dengan teknik panenka, yang menunjukkan bahwa para pemain Singa Atlas dalam kepercayaan diri yang sangat tinggi. 

Ini tentu menjadi ironi bagi Spanyol. Apalagi entrenador mereka, Luis Enrique, sempat meminta para pemain untuk berlatih 1.000 tendangan penalti sebelum tampil di Piala Dunia 2022 Qatar. 

Baca Juga: Hasil Piala Dunia 2022: Tiga Algojo Spanyol Gagal, Maroko Menang Adu Penalti Lewat Panenka Hakimi

Menurut Enrique, duel adu penalti bukanlah seperti lotere tapi bisa diasah agar semakin baik ketika menjadi eksekutor. Meski ia juga mengakui bahwa ada faktor lain yang memengaruhi seperti tekanan dan mental dari pemain. 

"Lebih dari setahun yang lalu, di banyak kamp tim nasional kami memberi tahu para pemain, 'Anda memiliki pekerjaan rumah menjelang Piala Dunia. Anda harus mengambil setidaknya 1.000 penalti dengan klub'. Anda tidak bisa hanya melatih mereka ketika mereka bersama timnas," kata Luis Enrique Senin (5/12/2022), sehari sebelum melawan Maroko, dikutip dari FourFourTwo

"Menurut saya ini bukan lotere. Jika Anda sering berlatih, maka cara Anda mengambil penalti akan meningkat. Tentu, Anda tidak dapat melatih tekanan dan ketegangan, tetapi Anda bisa mengatasinya," ujarnya. 

"Itu tidak bergantung pada keberuntungan, penjaga gawang adalah kunci dalam adu penalti. Ketiga penjaga gawang kami bagus dalam hal itu."

"Dalam sesi latihan kami, kami memiliki pemain yang melakukan tendangan penalti, ini pekerjaan rumah yang telah kami perhitungkan," ujar Enrique. 

Sayangnya, jika benar para pemain Spanyol berlatih 1.000 penalti, itu semua menjadi sia-sia.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Hadapi Spanyol, Kejutan Maroko Berlanjut?

Latihan yang dilakukan penggawa Spanyol ternyata belum cukup untuk membuat mereka mendapat keberuntungan di adu penalti melawan Maroko. 

Kekalahan dari Maroko di babak adu penalti ini mengulangi kegagalan mereka di turnamen empat tahun silam di Rusia. 

Pada Piala Dunia 2018, Spanyol juga tersingkir di babak 16 besar setelah kalah dari tuan rumah lewat adu penalti. 

Di Euro 2020 lalu, Spanyol juga disingkirkan Italia lewat adu penalti di semifinal. 

Kesedihan yang didapat Spanyol berbanding terbalik dengan kebahagiaan yang diraih Maroko. 

Singa Atlas sekarang dengan gagah melaju ke perempat final Piala Dunia 2022 dan akan menunggu lawan dari pemenang laga 16 besar terakhir yang mempertemukan Portugal vs Swiss.  

Baca Juga: Pengamat: Tim Kejutan Piala Dunia 2022 Bukan Arab Saudi atau Jepang, tapi Maroko!

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/FourFourTwo


TERBARU