> >

Liga Indonesia Berhenti, Persebaya dan Persis Sepakat Kirim Surat ke PSSI

Sepak bola | 24 Oktober 2022, 20:44 WIB
Petinggi Persebaya Surabaya Azrul Ananda (kanan) dan Direktur Utama Persis Solo Kaesang Pangarep memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Senin (24/10/2022). (Sumber: ANTARA/Aris Wasita)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Persebaya dan Persis Solo sepakat menyurati Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait dihentikannya kompetisi Liga Indonesia pascatragedi Kanjuruhan.

"Di luar segala permasalahan tragedi itu, kan kita juga harus memikirkan ke depannya, harus seperti apa sebagai klub," kata petinggi Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, seusai berdiskusi soal masa depan sepak bola Indonesia dengan manajemen Persis Solo di Solo, Senin (24/10/2022), dikutip dari Antara.

"Kami berharap Persis sebagai salah satu klub masa depan, kami bisa sharing. Kami bicarakan apa yang dialami. Bicara dengan mas Kaesang (Direktur Utama Persis Solo Kaesang Pangarep) dan mas Kevin (Kevin Nugroho, pemegang saham Persis). Apalagi Solo dan Surabaya sama-sama dipakai untuk Piala Dunia," sambung Azrul.

Katanya, mereka semua sepakat adanya perbaikan di dunia sepak bola Indonesia. Pihak Azrul juga mendukung perbaikan sepak bola Indonesia. 

"Kalau itu harus KLB (Kongres Luar Biasa, red) ya KLB. (Harapan) Kami yang utama adalah memang harus perbaikan, kami setuju itu," katanya.

Baca Juga: Usai Persis Solo, Giliran PSIM Minta PSSI Berkaca Diri dan Dukung Kerja Sama Pemerintah-FIFA

Satu hal yang tidak kalah penting, menurutnya, yakni liga harus terus berjalan.

"Itu yang lebih urgent karena menyangkut pemain, kelangsungan klub-klub. Dua-duanya sama urgent karena berkaitan. PT LIB itu kan perusahaan, ketika pengurusnya tersangkut urusan, klub pemegang saham harus memikirkan what's next-nya," ucap Azrul.

Sementara itu, Direktur Utama Persis Solo Kaesang Pangarep mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk perubahan sepak bola yang lebih baik.

"Pasti harapannya liga jauh lebih baik ke depan. (Akibat dihentikannya liga) yang masih punya duit masih bisa gaji pemain, kalau liga dua udah pada teriak-teriak, liga tiga apalagi," kata Kaesang.

Ia mengatakan komunikasi serupa juga sudah dilakukan dengan klub lain, di antaranya Bali FC, RANS Nusantara, dan Barito Putera.

"Nanti kami nge-draf surat untuk RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham, red), (terkait) Liga Indonesia dan KLB. Sebetulnya kami nggak masalah dengan pak ketua umum (PSSI), yang kami masalahkan ketika di tubuh PSSI ada juga pemilik tim, itu kan sudah conflict of interest. Kami mendorong agar itu tidak terjadi," kata Kaesang.

Baca Juga: Broadcaster Dimintai Penjelasan tentang Masalah Dokumen Jadwal Tanding Arema vs Persebaya

Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU