> >

Investigasi Komnas HAM: Pemicu Jatuhnya Korban adalah Gas Air Mata, Ditembakkan ke Tribun

Sepak bola | 12 Oktober 2022, 15:12 WIB
Para suporter sepak bola menggotong seorang pria yang terluka dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Komnas HAM ungkap, gas air mata jadi pemicu tragedi Kanjuruhan (Sumber: AP Photo/Yudha Prabowo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sangat yakin, gas air mata adalah pemicu utama jatuhnya korban dalam Tragedi Kanjuruhan.

Gas air mata itu juga disebut sebagai awal mula terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga antara tuan rumah Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) yang berakhir untuk kemenangan tim tamu, 2-3. 

Hal itu diungkapkan Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, saat menyampaikan hasil investigasi soal tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 132 orang tersebut.

Anam juga menyebutkan, beberapa pintu yang disebut sebagai tempat penumpukan para suporter keluar stadion masih terbuka saat gas air mata ditembakkan, meskipun kecil. 

"Karena kecilnya ukuran pintu yang terbuka, banyak penonton yang akhirnya menjadi korban karena berdesakan keluar dari stadion melalui pintu tersebut. Penonton panik dan berhamburan keluar lantaran aparat kepolisian menembakkan gas air mata," papar Anam. 

"Sehingga memang di titik itulah sumbatan orang enggak bisa bergerak karena memang matanya pedas, sesak napas, dan sebagainya, akhirnya banyak menimbulkan jatuh korban," lanjut dia.

Oleh karenanya, lanjut Anam, Komnas HAM meyakini bahwa gas air mata menjadi pemicu dari tragedi ini.

"Makanya kami sampai detik ini mengatakan bahwa pemicu dari jatuhnya banyak korban adalah gas air mata, khususnya gas air mata yang ditembakkan kepada tribun," tegas Anam.

Baca Juga: Komnas HAM Ungkap Video Kunci Kanjuruhan Milik Aremania yang Tewas saat Kejadian

Pintu 13 Terbuka

Salah satu temuan Komnas HAM lain juga menyebutkan bahwa seluruh pintu di Stadion Kanjuruhan terbuka saat polisi menembakkan gas air mata, tak terkecuali pintu 13 yang disebut 'pintu horor' dalam Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan banyak Aremania itu, 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU