> >

Sebut Duel Kamerun vs Mesir Seperti Perang, Eks Barcelona Ini Dapat Kecaman Keras

Kompas sport | 3 Februari 2022, 20:01 WIB
Presiden Federasi Sepak Bola Kamerun (Fecafoot) Samuel Eto'o. (Sumber: Ghaniantelegraph.com)

YAOUNDE, KOMPAS.TV - Pelatih Timnas Mesir, Carlos Quieros, mengecam pernyataan Presiden Fecafoot (Federasi Sepak Bola Kamerun) Samuel Eto'o yang menyebut duel Kamerun vs Mesir di semifinal Piala Afrika 2021 seperti sebuah perang. 

Duel Kamerun vs Mesir dalam laga semifinal Piala Afrika 2021 sendiri bakal bergulir pada Jumat (4/2/2022) di Stadion Paul Biya Olembe, Yaounde. 

Pernyataan Eto'o tersebut diketahui usai Fecafoot menunggah video sang presiden yang sedang berpidato. 

Dalam pidatonya dengan bahasa Prancis, Eto'o diketahui sering mengucapkan kata "perang" kala merujuk laga semifinal kontra Timnas Mesir. 

Baca Juga: Menggila di Piala Afrika 2021, Sadio Mane Jadi Raja Gol Senegal Sepanjang Masa

Menurut Queiroz, pendekatan Eto'o dan penggunaan kata-kata perang sangat disayangkan dan buruk untuk masyarakat Kamerun.

“Ini komentar yang sangat disayangkan, pendekatan yang sangat buruk, sebuah pesan yang sangat buruk kepada masyarakat Kamerun,” tutur Queiroz, dikutip dari BBC Sport.

“Untuk membuat deklarasi perang semacam ini sebelum pertandingan, menunjukkan dia tidak belajar apa pun ketika berada di dunia sepak bola profesional."

“Sepak bola bukan tentang perang. Sepak bola tentang perayaan, kegembiraan, dan soal kebahagiaan,” lanjut dia.

Baca Juga: Enam Suporter Tewas Saat Berebut Masuk Menonton Piala Afrika di Kamerun

Lebih lanjut, Queiroz juga menyinggung tragedi pahit meninggalnya sejumlah suporter Kamerun saat mencoba masuk ke Stadion Olembe, tempat duel Kamerun vs Mesir. 

Peristiwa nahas itu terjadi saat tuan rumah Kamerun berlaga di babak 16 besar kontra Timnas Komoro. 

“Dia (Eto’o) lupa bahwa orang-orang meninggal di Stadion itu beberapa hari lalu,” sambung mantan asisten Sir Alex Ferguson di Manchester United ini.

“Untuk perang yang diusulkan Eto’o, kami akan menjawabnya dengan sepak bola terbaik, dan kualitas terbaik, karena itu lah yang diharapkan orang-orang kepada kami."

“Inilah yang diinginkan dunia, Piala Afrika harus menciptakan kehormatan, martabat. Mana boleh perang, yang benar saja."

“Saya pikir itu sesuatu yang akan saya serahkan kepada CAF karena komentar seperti ini pantas mendapatkan kartu merah,” tegas Queiroz.

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : BBC Sport


TERBARU