> >

Bonus Juara Piala Thomas Kemenpora Tak Diberikan Utuh, Ini Alasan PBSI dan Tanggapan Atlet

Kompas sport | 1 Januari 2022, 08:43 WIB
Kapten tim bulu tangkis beregu putra Indonesia, Hendra Setiawan dan pelatih Herry IP mengangkat Piala Thomas 2020 dengan senyuman dan rasa bangga. (Sumber: Twitter @INABadminton/PBSI)

KOMPAS.TV - Kementerian Pemuda dan Olahraga resmi menyerahkan Rp10 miliar sebagai bonus juara Piala Thomas 2020 pada Senin (27/12/2021). Namun, penyerahan bonus ini menjadi sorotan karena tak semuanya diberikan kepada atlet.

Adapun sebelumnya, pemberian bonus juara Piala Thomas 2020 sempat menjadi tanda tanya. 

Pebulutangkis seperti Jonatan Christie mempertanyakan adanya bonus kepada Kemenpora. Bahkan, tim Piala Thomas sempat diserang pendengung (buzzer) usai menyentil pemerintah.

Mulai awal Desember 2021, Menpora Zainudin Amali menyebut bonus sudah disiapkan dan akan segera diberikan.

Bonus akhirnya diserahkan pada akhir Desember atau sekitar 10 pekan usai tim bulutangkis Indonesia mengalahkan China di final Piala Thomas.

"Pemerintah, negara benar-benar memperhatikan (atlet), cuma kan tidak bisa grasah-grusuh (mencairkan bonus) karena ini ada aturannya (undang-undang)," kata Zainudin Amali ketika penyerahan bonus.

Baca Juga: Kaleidoskop Prestasi Olahraga Indonesia 2021: Tradisi Emas Olimpiade dan Bawa Pulang Piala Thomas

Bonus diserahkan Zainudin Amali kepada Ketua Umum PBSI Agung Firman Saputra.

Melansir Kompas.com, Agung Firman Saputra menyebut bonus ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) dan Peraturan Presiden Nomor 44.

Lebih lanjut, pemberian bonus Rp10 miliar tidak dibagi rata untuk atlet, tetapi juga dialokasikan untuk dana “pembinaan dan pengembangan”.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas.com


TERBARU