> >

Terungkap! Badai Covid-19 Membuat Manchester United Hanya Punya Tujuh Pemain Tersisa

Kompas sport | 18 Desember 2021, 00:55 WIB
Stadion Old Trafford, markas Manchester United. (Sumber: Kompas.com)

MANCHESTER, KOMPAS.TV - Akibat badai Covid-19 yang menghantam, Manchester United kini hanya mempunyai tujuh pemain tersisa yang akhirnya membuat Liga Premier memutuskan penundaan laga bagi klub berjuluk Setan Merah itu.

Duel di hari Sabtu antara Man United vs Brighton menjadi salah satu dari sembilan pertandingan Liga Premier yang dibatalkan minggu ini sebagai akibat dari meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron yang mendatangkan malapetaka di beberapa klub.

Sebelumnya pada hari Selasa, pertandingan tandang MU ke Brentford juga ditunda setelah klub melaporkan sejumlah kasus positif di antara para pemain dan staf.

Dilansir dari inews.co.uk, United hanya memiliki tujuh pemain di tim utama yang fit dan tersedia untuk bertanding melawan Brighton. Sementara pemain lain harus absen baik karena cedera, sedang dalam pemulihan atau dalam isolasi setelah hasil tes positif Covid-19.

Bahkan Man United harus menutup markas latihan mereka di Carrington untuk meminimalisir penyebaran lebih lanjut. Penutupan Carrington Training Complex ini dilaporkan akan dilakukan hingga hari Senin atau Selasa pekan depan.

Meski Manchester United masih dipusingkan dengan wabah Covid-19, tim wanita mereka tetap bisa bertanding melawan Aston Villa di hari Minggu karena berada dalam gelembung yang berbeda dengan fasilitas tim pria serta protokol yang berbeda.

Selain pertandingan yang melibatkan Manchester United, laga antara Leicester City melawan Tottenham juga harus dibatalkan beberapa jam sebelum kick off yang membuat fans kecewa karena sudah datang ke stadion.

Baca Juga: Krisis Covid-19 di Liga Inggris Makin Parah, Laga Man Utd vs Brighton Juga Ikut Ditunda

Liga Premier sendiri belum berencana menghentikan kompetisi dan akan tetap melanjutkan sesuai dengan jadwal dengan meningkatkan penerapan protokol kesehatan dengan ketat.

Pihak berwenang di Inggris pun juga tidak melakukan pembatasan kepada masyarakat untuk memutus rantai penyebaran.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Inews.co.uk


TERBARU