> >

Kantongi Bukti Pengaturan Skor Perserang, PSSI: Sanksi Maksimal Seumur Hidup

Kompas sport | 30 Oktober 2021, 13:14 WIB
Sekjen PSSI Yunus Nusi optimis timnas Indonesia bisa lolos dari grup B Piala AFF 2020 meski akan bersaudara dengan Vietnam dan Malaysia. (Sumber: PSSI.org)

JAKARTA, KOMPAS.TV - PSSI menjelaskan bahwa sanksi maksimal yang bisa didapatkan terduga pengaturan skor Liga 2 adalah dilarang seumur hidup berkecimpung di dunia sepak bola Indonesia. 

Seperti diketahui, 5 pemain dan pelatih Perserang Banten diduga melakukan pengaturan skor di ajang Liga 2. 

Keenam orang tersebut diminta membuat Perserang menelan kekalahan dari Badak Lampung, Persekat Tegal, serta RANS Cilegon FC. 

Setelah mendapat pengakuan dari terduga dan beberapa bukti, pihak manajemen Perserang melaporkannya kepada PSSI agar kasus segera diselesaikan. 

Baca Juga: Perserang Tersandung Kasus Pengaturan Skor, Persekat Tegal: Kami Tak Terlibat

Merespons hal tersebut, Sekertaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menegaskan terduga akan dihukum seumur hidup tidak dapat terlibat di persepakbolaan Nasional jika terbukti bersalah. 

"Ketua Umum (Ketum) PSSI sudah perintahkan untuk memberikan hukuman maksimal," kata Yunus, dikutip dari BolaSport.com. 

"Maksimalnya kalau sudah terbukti adalah seumur hidup. Pelaku tidak bisa berkecimpung lagi di Indonesia. Semua yang terlibat di dalamnya," pungkas Sekjen PSSI.

Yunus Nusi juga mengungkapkan, PSSI sudah mengantongi bukti-bukti terkait dan telah menyerahkannya kepada Komisi Displin (Komdis). Setelahnya, masalah ini bakal diselidiki lebih lanjut oleh Satgas Anti Mafia Bola. 

Baca Juga: Dugaan Pengaturan Skor oleh Lima Pemain Perserang, SOS: Satgas Anti Mafia Bola di Mana?

"Bukti-bukti sudah di tangan kami. Hari ini saya sudah menandatangani surat untuk mengundang dan memanggil manajemen Perserang yang membuat pengaduan sekaligus pemain yang menurut Perserang melakukan pengaturan skor," imbuh Yunus.

"Buktinya itu hanya chat. Kami serahkan ke Komdis. Kami juga tidak bisa sampaikan detailnya di sini."

"Nanti kita lihat saja apa yang dilakukan Komdis. Insya Allah secepatnya karena Ketua Umum meminta kami untuk menjadikan kasus ini prioritas karena sudah mencoreng sepak bola kita."

"Kami serahkan dulu ke Komdis, lalu kemungkinan Satgas. Mana ranah sepak bola dan mana ranah pidana kami serahkan ke Komdis," pungkas Yunus Nusi.

Baca Juga: Soal Dugaan Pengaturan Skor Perserang, Bung Kus: Publik Bisa Tak Percaya Wasit Lagi

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Fadhilah

Sumber : bolasport.com


TERBARU