> >

Takut Citra Premier League Rusak, Klub Inggris Protes Akuisisi Newcastle oleh Konsorsium Arab Saudi

Kompas sport | 10 Oktober 2021, 01:35 WIB
Suporter Newcastle United merayakan akuisisi klub oleh konsorsium Arab Saudi dengan membentangkan bendera negara tersebut di Stadion St James Park, Newcastle, Inggris, Kamis (7/10/2021). (Sumber: Scott Heppell/Associated Press)

LONDON, KOMPAS.TV - Klub-klub papan atas Liga Inggris mengirim komplain ke pihak Premier League tentang akuisisi Newcastle United oleh konsorsium Arab Saudi. Akuisisi senilai 305 juta paun tersebut rampung pada pekan ini.

BBC melaporkan, klub-klub Premier League mempertanyakan bagaimana pemilik dan direksi baru Newcastle bisa lolos uji kelayakan (fit and proper test).

Selain itu, terdapat keresahan di antara 19 klub Premier League yang lain tentang kenapa mereka tidak diberi tahu soal akuisisi mengejutkan tersebut.

Klub-klub Liga Inggris dilaporkan khawatir dengan citra Premier League setelah akuisisi Newcastle United oleh konsorsium Arab Saudi. Pasalnya, rezim negara itu tersandung banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Juga: Berapa Kekayaan Pemilik Baru Newcastle United Dibanding 19 Owner Klub Liga Inggris Lain?

Klub Liga Inggris selain Newcastle meminta pertemuan dengan pihak Premier League. Direksi ke-19 klub menganggap pihak liga seharusnya berkomunikasi dengan mereka soal isu signifikan seperti peralihan kepemilikan klub.

Sebanyak 80% dana pembelian Newcastle berasal dari Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi, dana investasi milik negara tersebut. PIF sendiri diketuai oleh Pangeran Muhammad bin Salman.

Bin Salman memikiki trek buram dalam hal penegakan hak asasi manusia. Intelejen Barat menyebut ia merupakan dalang pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Sejumlah pihak pun menuding akuisisi Newcastle oleh konsorsium Arab Saudi adalah bentuk sportwashing. Sportwashing merujuk cara suatu entitas “mencuci” citra buruk melalui olahraga.

Direktur baru Newcastle, Amanda Staveley, menampik tudingan tersebut. Ia menyebut firmanya, PCP Capital Partners, yang membantu pembelian Newcastle, telah mempertimbangkan rekam jejak pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi. 

Staveley menyebut mereka bekerja sama dengan PIF semata untuk berinvestasi di bidang sepak bola, bukan untuk melakukan sportwashing untuk rezim Kerajaan Arab Saudi.

“Ini semata tentang investasi PIF ke sebuah tim sepak bola yang fantastis dan kami tak sabar menanti kesempatan untuk mengembangkan klub ini,” kata Staveley kepada BBC.

Premier League sendiri menyebut telah mendapatkan jaminan bahwa Kerajaan Arab Saudi tidak akan ikut campur dalam pengelolaan Newcastle. Jika terbukti ada campur tangan, maka akan ada hukuman.

Baca Juga: Newcastle United Diambil Alih Konsorsium Arab Saudi, Tunangan Jamal Khashoggi Ungkap Isi Hatinya


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : BBC


TERBARU