> >

Marcos Alonso Tolak Berlutut Sebelum Kick Off, Ini Alasannya

Kompas sport | 21 September 2021, 19:34 WIB
Pemain Chelsea, Marcos Alonso. (Sumber: Brian Minkoff/London Pixels via Wikimedia)

LONDON, KOMPAS.TV - Bek Chelsea, Marcos Alonso, menyampaikan bahwa ia berhenti berlutut sebelum sepak mula atau kick-off pertandingan dimulai musim ini. Pemain asal Spanyol ini menyebutkan bahwa gestur anti-rasisme itu “sudah mulai kehilangan kekuatan”.

Gestur tersebut umum dipraktikkan klub-klub Liga Inggris sebelum bertanding sebagai kampanye anti-rasisme.

Gestur berlutut di olahraga pertama kali dilakukan oleh pemain American football, Colin Kaepernick pada 2016 untuk memprotes diskriminasi rasial dan kebrutalan polisi.

Gestur ini ramai diadopsi setelah pembunuhan warga Amerika Serikat (AS), George Floyd, yang memantik protes anti-rasisme besar-besaran di negara itu.

Baca Juga: Dukung Black Lives Matters, Liverpool Beri Penghormatan untuk George Floyd

Alonso sendiri mengaku hendak menunjukkan dukungannya terhadap kampanye anti-rasisme dengan caranya sendiri. Ia mengaku akan berdiri tegak dan menunjuk lencana anti-rasisme yang terdapat di jersei Premier League.

“Saya sangat menentang rasisme dan segala bentuk diskriminasi. Saya sekadar memilih untuk menunjuk lencana yang bertulis No To Racism,” kata Alonso sebagaimana dikutip The Athletic.

“Saya memilih cara ini dan, tentu saja, untuk mengatakan dengan sangat jelas bahwa saya menentang rasisme dan menghormati semua orang,” lanjut bekas pemain Fiorentina itu.

Jelang musim 2021/22, klub-klub Liga Inggris menyatakan bahwa mereka akan lanjut berlutut sebelum pertandingan sebagai simbol “persatuan melawan segala bentuk rasisme”.

Sebelum Marcos Alonso, pemain Crystal Palace, Wilfried Zaha, sudah menolak berlutut terlebih dulu. Menurutnya, para pemain mestinya “berdiri tegak” melawan rasisme dan mengklaim bahwa menekuk lutut itu “merendahkan”.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU