> >

Tanggapan Eko Yuli Terkait Wacana Penghapusan Cabor Angkat Besi di Olimpiade 2024

Kompas sport | 12 Agustus 2021, 20:57 WIB
Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi yang meraih medali perak dalam Olimpiade Tokyo 2020. (Sumber: AFP)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lifter Eko Yuli Irawan memberikan tanggapannya terkait wacana penghapusan cabang olahraga (cabor) angkat besi dari Olimpiade Paris 2024. 

Cabor angkat besi sendiri selalu menjadi andalan Indonesia dalam mendulang medali di ajang Olimpiade. 

Dalam Olimpiade Tokyo 2020 yang baru saja rampung pada Minggu (8/8/2021), tiga dari total lima medali Indonesia diraih dari cabor ini. 

Eko Yuli meraih medali perak di kelas 61 Kg putra, Windy Cantika Aisah menyabet perunggu di nomor 49 Kg putri, serta Erwin Abdullah juga meriah perunggu. 

Baca Juga: Tulang Retak di Olimpiade, Tak Halangi Eko Yuli Bela Indonesia | Rosi

Akan tetapi, prestasi lifter-lifter Indonesia di Olimpiade terancam mandek. Pasalnya, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach, berencana menghapus cabor tersebut mulai Olimpiade Paris 2024. 

Alasan Bach adalah, IWF selaku organisasi induk angkat besi terlalu santai menanggapi aturan antidoping. 

"Jika masalah ini tidak ditangani dengan cara yang memuaskan dan tepat waktu, Dewan Eksekutif IOC harus meninjau tempat angkat besi pada program Olimpiade untuk Paris 2024 dan untuk Olimpiade di masa depan," sebut Bach pada Februari silam, dikutip dari Inside the Games.

Menanggapi hal tersebut, Eko Yuli Irawan selaku lifter andalan Indonesia di dua Olimpiade terakhir, berharap hal tersebut tidak akan terjadi. 

"Kita dapat berita-berita, saat ini ada ancaman angkat besi bakal dicoret," kata Eko Yuli dikutip dari BolaSport.com.

Baca Juga: Target Emas di Olimpiade 2024, Ini yang Harus Dilakukan Cabor Angkat Besi | Rosi

"Cuma ya kita harapkan jangan sampai, mudah-mudahan bisalah nanti lobinya seperti apa di IOC. Mudah-mudahan masih bisa dipertandingkan, kalau info yang lalu-lalu sih pemangkasan nomor dan 2024 masih dipertandingkan, kalau tidak salah seperti itu."

"Ini masih dikaji lagi, kalau 2024 mungkin bisa terkena lagi, ada banyak kasus lagi, 2028 bakal diskors, tak bisa ikut."

"Kalau 2024 ini masih berharap tetap dipertandingkan walau pembatasan peserta atau dipangkas nomor-nomornya, jadi kita harapkan masih dipertandingkan," imbuhnya.

 

 

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : bolasport.com


TERBARU