> >

Cerita Haru Ibunda Windy Cantika saat Menyaksikan Kesuksesan Putrinya di Olimpiade Tokyo 2020

Olimpiade tokyo | 24 Juli 2021, 20:29 WIB
Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah bersiap melakukan angkatan snatch dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021). (Sumber: Kompastv/Ant)

"Nah, sering diajakin waktu kelas 2 SD. Mama sering bilang, ayo ikut latihan. Ya, udah, Cantika ikut. Tapi masih dikasih kaya batang-batang itu, teknik-teknik itu," sambungnya.

Bahkan sebelum tidur, Windy Cantika sering diceritakan mengenai pengalaman ibunya di Pelatnas. Hingga akhirnya cerita itu menjadi menginspirasi Windy untuk mengikuti jejak sang ibu.

Anak ketiga dari tiga bersaudara itu sudah bergabung di klub angkat besi saat dirinya di bangku kelas 5 SD dan kerap mengikuti kejuaraan mulai di tingkat daerah, nasional hingga internasional.

Windy Cantika meluncur meraih kejuaraan dari daerah untuk mengikuti kejuaraan nasional. Pada gelaran Asian Games 2018 lalu, Windy Cantika Aisah ikut serta membela skuat Indonesia.

Di level nasional, wajah Windy sudah tak asing. Windy Cantika Aisah pernah meraih 3 emas di Kejurnas PPLP 2018. Ia juga meraih tiga emas di Kejurnas Senior/Yunior Angkat Besi 2018, dan satu emas di POPNAS 2017.

Baca Juga: Bonus Rp1,1 Miliar Menanti Lifter Windy Cantika Aisah Usai Sumbang Perunggu di Olimpiade Tokyo 2020

Kini, Windy Cantika mencatatkan prestasi anyar di Olimpiade Tokyo 2020.

Sukacita kian membuncah ketika sang ibu melihat raut muka bahagia putrinya selepas meraih medali perunggu Olimpiade lewat video call.

“Mama. Cantika mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan mama, papa serta kakak dan adik. Neng hanya bisa meraih peringkat ketiga. Itu kalimat yang diucapkan Cantika saat video call," cerita Siti Aisah dikutip dari ANTARA, Sabtu (24/7/2021).

"Dan, saya langsung saja jawab. Alhamdulillah neng bisa meraih perunggu di tengah pandemi Covid-19. Video call-nya tidak bisa lama karena Cantika ingin menjawab telepon dari Pak Menpora Zainudin Amali," tambah Siti Aisah.

Berbicara soal kesuksesan gadis kelahiran Bandung, 11 Juni 2002 itu, Siti Aisah teringat dengan barbel dari semen yang pernah jadi alat latihan sang putri saat masih kecil.

"Cantika memang pernah menanyakan tentang barbel semen itu kok masih ada. Ya, itu barbel dari semen akan tetap saya simpan sebagai kenangan," terang Siti Aisah.

Penulis : Hedi Basri Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU