> >

Rusia Dilarang Gunakan Nama Negara, Bendera dan Lagu Kebangsaan Selama Dua Olimpiade ke Depan

Kompas sport | 18 Desember 2020, 00:16 WIB
Dalam file foto 23 Februari 2014 ini, bendera nasional Rusia, kanan, dikibarkan setelah dikibarkan di sebelah bendera Olimpiade pada upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Rusia. (Sumber: AP Photo)

GENEVA, KOMPAS TV – Rusia tidak boleh menggunakan nama negara, bendera kebangsaan dan lagu kebangsaan selama dua olimpiade ke depan, atau pada kejuaraan dunia apapun selama dua tahun ke depan, seperti dilaporkan Associated Press

Hal itu diputuskan Pengadilan Arbitrasi Olah Raga Dunia, yang berbasis di Lausanne, Swiss, hari Kamis (17/12/2020).

Pengadilan tersebut memangkas hukuman 4 tahun yang diusulkan tahun lalu oleh Badan Anti Doping Dunia dalam kasus yang menuduh Rusia melakukan perusakan database laboratorium pengujian doping, berdasarkan perintah pemerintahnya. 

Keputusan tersebut juga melarang Rusia mengikuti kompetisi untuk menjadi tuan rumah kegiatan olah raga selama dua tahun. 

Atlet dan tim Rusia masih akan diizinkan untuk bertanding di Olimpiade Tokyo tahun depan dan Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, serta Piala Dunia Sepak Bola 2022 di Qatar, jika mereka tidak terlibat dalam doping atau tidak menutupi hasil tes doping yang hasilnya positif.

Beban pembuktian juga bergeser dari atlet Rusia dan lebih ke Badan Anti Doping Dunia terkait pemeriksaan sejarah doping atlet yang ikut seleksi ke Olimpiade atau acara olahraga lainnya.

Atlet dan tim Rusia juga dapat mempertahankan warna bendera nasional merah, putih dan biru di seragam mereka di acara-acara besar. Hal yang dilarang atas Rusia di dua kejuaraan atletik dunia terakhir.

Baca Juga: Dikabarkan Undang Kim Jong-Un ke Olimpiade 2020, Pemerintah Jepang Langsung Membantah

Bahkan dengan konsesi tersebut, tiga hakim pengadilan menjatuhkan hukuman paling berat pada Rusia sejak tuduhan doping yang didukung dan ditutup-tutupi negara itu muncul setelah Olimpiade Sochi 2014.

Presiden Badan Anti Doping Dunia Witold Ba ka memuji keputusan pengadilan tersebut meskipun larangan itu dipotong menjadi dua tahun.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU