PSBB Transisi, Ini Perubahan Yang Dilakukan MRT Jakarta

 

JAKARTA, KOMPAS.TV – Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta kembali beroperasi dengan meningkatkan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan Pemerintah. Berdasarkan survei yang diadakan pihak MRT Jakarta, 91% responden mengatakan akan menggunakan MRT setelah PSBB dan 98% responden merasa aman naik MRT.

MRT Jakarta Hadapi Transisi New Normal

MRT Jakarta memperkenalkan Protokol Bangkit. Bangkit merupakan singkatan dari Bersih, Aman, Nyaman, Go-Green, Kolaborasi, Inovasi, dan Tata Kelola. Melalui protokol ini, MRT Jakarta melakukan inovasi dalam pencegahan virus corona seperti penyediaan hand sanitizer di stasiun MRT, pembersihan kereta dan fasilitas secara rutin, pembatasan penumpang, dan pemeriksaan suhu penumpang serta mewajibkan penumpang MRT menggunakan masker.

Menuju New Normal, MRT Jakarta beroperasi dari pukul 05.00 hingga 21.00 WIB pada hari kerja dan pukul 06.00 – 20.00 WIB pada hari libur.
"Pada waktu sibuk itu (headway) 5 menit, waktu jam tidak sibuk itu 10 menit. Pada hari libur benar-benar berubah. Jadi kalau pada waktu normal kemarin kita operasinya itu headwaynya 10 menit, hari libur ini kita 20 menit headway-nya. Jadi lebih panjang" Ujar William Sabandar Direktur Utama PT. MRT Jakarta.

Selain itu, kereta khusus wanita untuk sementara ditiadakan. Peniadaan kereta khusus wanita ini sudah berjalan sejak 8 Juni 2020.

Kapasitas penumpang pun dibatasi. Hanya 65 Penumpang per kereta (gerbong). 

Para penumpang diwajibkan menggunakan masker selama berada di kereta MRT. Selain itu, ada juga stiker yang menjadi petunjuk pembatasan sosial yang tertera di kereta maupun stasiun. Penumpang juga diimbau tidak berbicara selama di kereta baik via telepon maupun langsung.

Baca Juga: Begini Persiapan MRT Jakarta di Transisi New Normal

Pembelian Tiket Kereta

Penulis : edika ipelona Editor : Theo-Reza

Sumber : Kompas TV