> >

Sekolah di Zona Merah, Oranye, Kuning Dilarang Belajar Tatao Muka

Sapa indonesia | 15 Juni 2020, 21:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyampaikan panduan penyelenggaraan tahun ajaran baru yang dimulai pada Juli 2020 mendatang bersama sejumlah menteri terkait, Senin (15/06/2020).

Mendikbud menegaskan, sekolah-sekolah yang berada di zona merah, oranye, dan kuning, masih dilarang melakukan aktivitas belajar mengajar tatap muka.

"Dalam situasi Covid ini yang terpenting adalah kesehatan dan keselamatan anak murid-murid kita, guru-guru kita, dan keluarganya murid-murid kita. Dan prinsip dasar itulah yang kita gunakan makanya dalam paparan ini akan terlihat relaksasi pembukaan sekolah ini dengan cara paling konservatif," kata Nadiem.

Sementara itu sekolah-sekolah yang berada di zona hijau dan sudah diperbolehkan menyelenggarakan kegiatan belajar tatap muka, Kementerian Kesehatan menginstruksikan semua fasilitas kesehatan yang berada di sekitar sekolah perlu melakukan pendampingan.

Terkait pembelajaran jarak jauh yang masih harus diterapkan 94 persen sekolah usia dini, dasar dan menengah di Indonesia, keterampilan digital serta akses internet yang dimiliki guru dan siswa masih menjadi kendala terbesar.

Seperti yang terjadi di Sitaro, Sulawesi Utara, , sulitnya akses jaringan internet membuat 104 Sekolah Dasar terpaksa melaksanakan ujian penilaian akhir semester dari rumah dengan metode tatap muka.

Ujian pun hanya bisa dilakukan secara manual dengan diikuti 5 siswa per rumah.

Kesulitan akses internet juga dialami sejumlah pelajar di Desa Suwatu, Grobogan, Jawa Tengah.

Beramai-ramai para pelajar ini harus mendaki perbukitan sejauh dua kilometer demi mendapatkan sinyal internet.

Lalu di Sekolah Dasar Candirejo 2, Kecamatan Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta, karena kesulitan sinyal dan akses intrenet, sejumlah siswa yang tinggal di perbukitan harus didatangi gurunya satu per satu untuk mendapatkan materi pelajaran.

Berdasarkan data dari federasi serikat guru Indonesia hanya sekitar 47 persen sekolah di Indonesia yang punya akses internet sedangkan 53 persen sisanya belum punya akses internet.

Ini pun belum ditambah kendala murid yang tidak memiliki biaya paket internet.

Tentu ini yang harus jadi perhatian pemerintah karena keterampilan digital dan akses internet jadi kunci sukses metode pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi.

Penulis : Reny-Mardika

Sumber : Kompas TV


TERBARU