> >

Mengadu ke Kantor Luhut, Warga: Rumah Belum Ditempati Tagihan Listrik Rp1,5 Juta, Padahal Kan Kosong

Berita kompas tv | 13 Juni 2020, 13:06 WIB
Ilustrasi meteran listrik. (Sumber: (Pixaby))

JAKARTA, KOMPAS TV - Sejumlah warga mengeluhkan soal kenaikan tagihan listrik yang tiba-tiba melonjak drastis di masa pandemi Covid-19.

Mereka lantas mengadukannya ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, tempat Luhut Binsar Panjaitan berkantor.

Kemenko Maritim dan Investasi memang membuka saluran pengaduan soal lonjakan tagihan listrik melalui email pengaduanenergi@maritim.go.id.

Baca Juga: Tompi Kaget dengar Penjelasan PLN, Tagihan Listrik Kantornya Rp 6 Jutaan Padahal Tutup

Sejak dibuka pada Selasa,9 Juni 2020 sampai dengan Kamis, 11 Juni 2020 pukul 18.00 WIB, pengaduan yang masuk sudah mencapai 234 laporan.

Karena itu, Kemenko Maritim dan Investasi merasa perlu menggelar audiensi dengan warga yang melapor tersebut. Audiensi digelar pada Juamt (12/6/2020).

"Saya mau dengar langsung dari teman-teman yang katanya terbebani dengan kenaikan tagihan listrik PLN yang nggak kira-kira," kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Kemaritiman dan Investasi Purbaya, Yudhi Sadewa, dalam keterangannya Sabtu (13/6/2020).

Baca Juga: Cerita Pemilik Bengkel di Malang, Kaget Tagihan Listrik PLN Mencapai Rp20 Juta

Setelah diminta menjelaskan, salah satu peserta audiensi bernama Anggana mengaku heran dengan perbedaan tagihan listriknya.

Dia mengatakan, dirinya dan keluarga sudah mengikuti anjuran pemerintah untuk berada di rumah sejak Januari 2020. Namun, selama di rumah Anggana mengaku tidak ada perubahan pada aktivitas dan kebiasaan.

"Penggunaan listrik saya lihat dari trennya cukup normal. Kami sekeluarga sejak Januari 2020 sudah stay di rumah dan dari situ kami tidak ada perubahan pada aktivitas dan kebiasaan. Namun, pada tagihan Juni 2020, ada peningkatan tagihan sekitar 23-51 persen," kata Anggana.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU