> >

Hari Lahir Pancasila, Jokowi Ungkap Ujian Besar hingga Ingatkan Pejabat Layani Masyarakat Tanpa SARA

Berita kompas tv | 1 Juni 2020, 17:46 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah berdoa sesaat setelah serahkan zakat ke Baznas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka Jakarta, Selasa (12/5/2020).. Doa dipimpin Ketua Baznas, Bambang Sudibyo secara berjauhan. (Sumber: YouTube: Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang secara virtual, Senin (1/6/2020).

Pada kesempatan tersebut Jokowi mengatakan bahwa bangsa Indonesia tengah mendapat ujian besar.

Pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda saat ini menguji daya juang, pengorbanan, kedisiplinan, dan kepatuhan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Kapolri Jenderal Idham Azis: Tingkatkan Persatuan dan Hidup Sehat

Wabah ini juga menguji ketenangan dalam mengambil kebijakan yang cepat dan tepat.

"Dalam menghadapi ujian tersebut, kita bersyukur bahwa Pancasila tetap jadi bintang penjuru untuk menggerakkan kita semua," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, Pancasila menggerakkan bangsa Indonesia untuk bersatu menghadapi wabah Covid-19.

"Juga menggerakkan rasa kepedulian kita untuk saling berbagi," ujar Presiden Jokowi.

Pancasila pun memperkokoh persaudaraan dan kegotongroyongan bangsa untuk meringankan beban masyarakat serta menumbuhkan daya juang rakyat Indonesia untuk mengatasi kesulitan dan tantangan yang sedang dihadapi.

Nilai-nilai luhur Pancasila harus dihadirkan secara nyata dalam kehidupan.

"Pancasila harus terus jadi nilai yang hidup dan bekerja dalam kehidupan kita. Nilai yang bekerja dalam kebijakan dan keputusan pemerintah. Nilai yang hidup terus bergelora dalam semangat bangsa indonesia," ujar Jokowi.

Baca Juga: [FULL] Pidato Jokowi di Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

Layani Masyarakat Tanpa SARA

Tidak hanya itu, Jokowi juga menyinggung soal suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

Dia mengajak seluruh penyelenggara negara untuk berpihak kepada masyarakat yang mengalami kesulitan.

“Tidak henti-hentinya saya mengajak seluruh penyelenggara negara dari pusat sampai ke daerah, untuk terus meneguhkan keberpihakan kita kepada masyarakat yang sedang mengalami kesulitan,” ungkap Jokowi.

Kepala Negara meminta para penyelenggara negara agar melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan SARA, mengingat kewajiban negara untuk melindungi seluruh rakyatnya.

“Untuk melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan kelompok, ras dan agama, serta untuk memenuhi kewajiban kita melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,” ucapnya.

Diketahui, upacara peringatan Hari Lahir Pancasila digelar secara virtual.

Para pejabat negara hadir dari tempat berbeda. Upacara didahului pembacaan teks Pancasila oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo, lalu Ketua DPR Puan Maharani yang membacakan teks UUD 1945.

Kemudian, dilanjutkan amanat Presiden Joko Widodo. Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini digelar dalam durasi kurang dari 30 menit.

Baca Juga: Sejak Lahir Pancasila Bergaulnya di Mana?

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU