> >

Kemenkes Temukan Pihak yang Dicurigai Jaringan Penyebaran Pasien Positif Corona Kasus 27

Berita kompas tv | 11 Maret 2020, 20:24 WIB
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020). (Sumber: KOMPAS.com/Dian Erika)

JAKARTA, KOMPASTV - Kementerian Kesehatan telah menemukan jaringan yang terhubung dengan pasien positif terjangkit virus corona kasus  27.

Kasus 27 diketahui tidak termasuk dalam subklaster Jakarta dan bagian dari imported case atau terjangkit virus dari luar negeri.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah virus corona, Achmad Yurianto menjelaskan dalam proses penelusuran, ada beberapa orang yang dicurigai menjadi bagian dari kasus 27. Pihak tersebut sedang melakukan observasi oleh dinas kesehatan (Dinkes) setempat.

Baca Juga: 7 Pasien Baru Positif Corona Adalah WNI yang Terpapar dari Luar Negeri

"Tentunya nanti Dinkes setempat akan merujuk dia. (pihak dicurigai), kalau memang dicurigai kuat memiliki kontak dekat dengan dia (Pasien kasus 27) untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Yurianto saat jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Yurianto menambahkan sampai saat ini Kementerian Kesehatan masih menelusuri jaringan penularan kasus 27. Meski sudah ditemukan pihak yang dicurigai, namun kesimpulan belum didapat hingga mendapat hasil dari prose observasi yang dilakukan Dinkes setempat. 

"Sementara belum kita temukan mereka kontak dengan kasus positif yang sudah terindentifikasi sebelumnya, tetapi contact tracing akan terus  dilaksanakan," ujar Yurianto.

Sebelumnya diumumkan ada delapan orang yang dinyatakan positif terjangkit virus corona. Salah satunya yakni pasien kasus 27, WNI, Laki-laki (33) dengan kondisi kesehatan stabil.

Baca Juga: Pasien Kasus Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah 8 Orang, Dua Diantaranya WNA

Dalam kasus 27 Kementerian Kesehatan masih melakukan penelusuran penularan pasien. Sebab kasus 27 sementara belum diketahui masuk dalam bagian klaster atau subklaster maupun importid case.

"Kami menduka ini local transmission yang sedang kami tracking dari mana sumbernya. Karena bukan importid case dan tidak jelas dari klaster dari yang lain. Jadi sementara in belum jelas," ujar Yurianto saat jumpa pers, Selasa (10/3/2020).
 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU