> >

Tito Karnavian Sebut Bonus Demografi Picu Penyebaran Hoaks

Berita kompas tv | 20 Februari 2020, 15:22 WIB
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri. (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menyebut bonus demografi yang kini tengah dinikmati Indonesia justru bisa memicu peningkatan penyebaran berita bohong atau hoaks.

Bekas Kapolri itu mengatakan pelaku penyebaran hoaks biasanya dilakukan oleh anak-anak muda. Terlebih, mereka yang tak punya pekerjaan alias pengangguran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7 juta orang. Tito menilai, jumlah ini sama dengan jumlah penduduk satu negara.

Baca Juga: Kebelet Viral, Dosen dan Mahasiswi Buat Video Hoaks di Thamrin

“Membesarnya pertumbuhan penduduk menimbulkan banyak anak muda angkatan kerja. Kalau tak ada pekerjaan dikhawatirkan malah menyebarkan berita bohong,” kata Tito dalam acara Rapat Koordinasi Nasional di Jakarta pada Kamis (20/2/2020).

Saat ini, banyak anak muda baik dari golongan kaya atau miskin memiliki telepon seluler atau ponsel. Mereka, kata Tito, banyak memiliki waktu untuk membaca informasi termasuk hoaks lewat ponsel ketimbang dirinya.

Dari situlah karena tak punya pekerjaan atau menganggur, Tito menambahkan, mereka dengan mudah terpengaruh, lalu menyebarkan informasi-informasi yang belum diketahui kebenarannya itu.

“Bahkan, saat ini lebih parah lagi, anak muda sekarang kalau mau ke toilet saja bawa hp (ponsel),” ujar Tito.
 
Menurut dia, jika berita bohong atau hoaks sudah kadung menyebar, dikhawatirkan dapat menimbulkan konflik di masyarakat.

Baca Juga: Muncul Petisi Copot Anies Baswedan untuk Presiden Jokowi dan Mendagri Tito Karnavian

“Jika sudah terjadi demikian, maka untuk menyelesaikannya tak cukup setahun atau dua tahun,” tutur Tito.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU