> >

Penduduk Natuna Tak Perlu Khawatir Virus Corona Tidak Terbang ke Pemukiman

Berita kompas tv | 2 Februari 2020, 07:20 WIB
Simulasi penanganan pasien terinfeksi virus ke ruang isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso (Sumber: rspi-suliantisaroso.com )

JAKARTA, KOMPASTV - Masyarakat di Pulau Natuna tidak perlu takut untuk ikut terinfeksi Virus Corona, sebab virus ini tidak terbang hingga ratusan meter.

Ketua Institut Biologi molekuler Eijkman Profesor Amin Soebandrio menjelaskan langkah pemerintah untuk mengisolasi WNI dari Provinsi Hubei, China di sebuah tempat di Natuna sudah tepat.

Proses isolasi ini untuk memisahkan WNI yang datang dari endemi Virus Corona dengan masyarakat dapat meminimalisir dampat penyebaran virus.

Baca Juga: Lokasi Observasi Kesehatan Bagi WNI dari Wuhan di Natuna

Menurut Amin, jarak tempat karantina dengan lingkungan masyarakat pun tak perlu jauh. Sebab virus tidak terbang hingga ratusan meter.

"Yang penting ada ruangan yang bisa kita pisahkan dari masyarakat dan jaraknya tidak perlu jauh-jauh amat karena penularan itu paling jauh 2 meter jadi virusnya tidak beterbangan kemana-mana," ujar Amin saat berbincang dengan KompasTV di kantornya Sabtu (1/2/2020).

Amin menambahkan meski tergolong baru sifat coronavirus tidak seperti penyebaran virus Flu Burung atau wabah Tuberkulosis yang dapat terbang jauh.  

Menurut Amin, penyebaran antar manusia dengan manusia dari Virus Corona hanya berjarak 2 meter. Itu pun jika seseorang kontak langsung atau terkena percikan air liur dari pasien terjangkit Corona. Bahkan dari kasus yang ada, penyebaran virus hanya kepada orang serumah atau lingkungan terdekat. 

Baca Juga: Menlu Retno: WNI Hubei Dalam Kondisi Sehat

"Buat masyarakat yang paling penting memahami bagaimana virus itu ditularkan, yakni lewat percikan air liur. Ini kan mentalnya 2 meteran, tetapi itu sudah cukup untuk menularkan satu orang ke orang lainnya. Kalau kita pakai masker tidak 100 persen terlindungi kalau jatuh ke mata tetap saja bisa tertular," ujar Amin.

"Selama masyarakat tidak kontak langsung tidak masalah," imbuhnya.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU