> >

Analisis Pantauan Media Sosial: Putusan MK Munculkan Kekawatiran Soal Gibran

Hukum | 28 April 2024, 09:45 WIB
Analisis emosi pengguna X terkait dari hasil Pantauan Percakapan tentang Putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Visualisasi ini diolah dari 8.500an cuitan original, setelah menghapus cuitan duplikasi atau yang muncul berulang. (Sumber: Monash Data and Democracy Research Hub)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan sengketa pilpres yang diajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden 01 dan 03 menimbulkan kekhawatiran terkait Gibran Rakabuming Raka, yang juga merupakan wakil presiden (wapres) nomor urut 02 sekaligus wapres terpilih 2024-2029.

Hal tersebut mengemuka dari analisis pantauan percakapan putusan MK yang dilakukan Data & Democracy Research Hub, Monash University, Indonesia. 

Co-Director Data & Democracy Research Hub, Associate Professor Ika Idris, mengatakan bahwa timnya memantau percakapan di X karena pengumuman putusan merupakan peristiwa penting dalam demokrasi Indonesia.

Sekitar 369 ribu cuitan terkumpul sejak Rabu (17/4) hingga Selasa (23/4) siang, namun peningkatan volume percakapan meningkat tajam pada Minggu-Selasa (21-23/4), dimana pada waktu tersebut saja ada 250 ribu cuitan yang muncul. Adapun kata kunci dalam analisis ini adalah "MK", "dissenting opinion”, dan "sengketa pilpres".

Ika melanjutkan, sebagian besar pengguna media sosial X menantikan pengumuman putusan MK sejak Minggu (21/4). Setelah menghapus cuitan yang berulang, ternyata hanya ada sekitar 8.500an cuitan orisinil. Analisis data dilakukan setelah menghapus amplifikasi cuitan untuk menghindari masuknya amplifikasi pesan oleh buzzer dan bots

“Fokus kekhawatiran pengguna X berpusat di Gibran, alias Gibran sentris, baik itu mempertanyakan kredibilitas maupun kualitas Gibran,” jelas Ika dalam pernyataan pers yang dikirimkan kepada Kompas.tv, Minggu (28/4).

Selama masa kampanye dan saat pemilu berlangsung, Data & Democracy Research Hub melakukan pantauan percakapan media sosial ke tiga pasang kandidat. Secara umum, pengguna X lebih banyak membicarakan tentang pasangan Anies-Muhaimin, apalagi saat hari H pencoblosan.

Namun, usai putusan MK, nama Prabowo dan Gibran paling banyak disebut, ketimbang Anies, Muhaimin, Ganjar dan Mahfud. Terdapat sekitar 813 cuitan menyebut kata Prabowo, diikuti oleh 764 cuitan menyebut kata Gibran, 658 cuitan menyebut Anies, 603 menyebut Ganjar, 398 menyebut Mahfud, 243 menyebut Muhaimin, dan 118 menyebut Amin. Dibanding kesemua nama tersebut, kata presiden jauh lebih banyak disebut, yakni 1.900 cuitan.

“Meski yang menyebut kata Prabowo lebih banyak dibanding Gibran, namun saat kami observasi cuitan yang bernada khawatir lebih banyak ke Gibran ketimbang Prabowo,” tegas Ika. 

Dukungan Terhadap Putusan MK

Hasil analisis emosi pengguna X menunjukkan bahwa  emosi negatif seperti marah, sedih, dan takut lebih dominan (56,95%) dibanding dengan emosi positif seperti senang dan cinta (43.05%). Jadi dapat dikatakan bahwa pengguna X lebih cenderung khawatir dibandingkan merasa senang atau bahagia. 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Monash Data and Democracy Research Hub


TERBARU