> >

Profil Yudhistira ANM Massardi, Sastrawan yang Tutup Usia

Humaniora | 2 April 2024, 23:48 WIB
Foto arsip. Penulis puisi Yudhistira ANM Massardi membaca puisi dalam acara Pentas Puisi Nge-Rock di Balai Soedjatmoko-Bentara Budaya Solo, Jawa Tengah, Sabtu (3/3/2018). Yudhistira Massardi meninggal dunia pada Selasa 2 April 2024 malam. (Sumber: Kompas/ERWIN EDHI PRASETYA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sastrawan Yudhistira Ardi Nugraha Moelyana Massardi atau yang dikenal dengan Yudhistira ANM Massardi wafat pada Selasa (2/4/2024) malam.

Pria kelahiran Karanganyar, Subang, Jawa Barat pada 28 Februari 1954 lalu ini merupakan pengarang dari berbagai jenis karya sastra seperti novel, cerpen, puisi, dan naskah sinetron.

Mengutip dari laman Ensiklopedia Kemendikbud, Yudhistira dijuluki sebagai penulis muda berbakat oleh kritikus sastra Indonesia H.B. Jassin. Hal ini dikarenakan Yudhistira dinilai tidak ambil peduli apakah hasil tulisannya itu bernilai sastra atau tidak.

Karier di dunia kepenulisan dimulai saat menjadi redaktur majalah Le Laki (1976-1978).

Ia juga sempat bekerja sebagai wartawan majalah berita mingguan Tempo. Kehidupannya sebagai wartawan Tempo tidak berlangsung lama karena ia kemudian menjadi Redaktur Pelaksana sekaligus pendiri majalah berita Jakarta-Jakarta pada 1985-1987.

Kemudian pada 1988-1992, ia menjadi Redaktur Pelaksana Majalah Humor, kemudian pada tahun 1994-1998, ia sempat menjadi Redaktur Pelaksana di Majalah Gatra. Pada 1998-2001 Yudhistira sempat bekerja sebagai Pemimpin Umum Majalah Gatra.

Adapun sebelum masuk ke Majalah Gatra, sejatinya Yudhistira sempat  beralih profesi dari dunia tulis ke dunia televisi.

Hal itu terjadi pada 1993-1994, di mana ia menjadi Script Supervisor/Executive Producer PT Indosiar Visual Mandiri (membangun News Division, Memimpin Local Drama Project).

Karya Yudhistira Massardi

Berbicara tentang Yudhistira ANM Massardi, tak lepas dari karya-karyanya yang banyak mendapat penghargaan.

Diantaranya, novel Arjuna Mencari Cinta dinobatkan sebagai novel bacaan remaja terbaik tahun 1977 dari Yayasan Buku Utama. 

Kemudian ada novel Mencoba Tidak Menyerah yang memenangkan sayembara dari DKJ tahun 1980.

Baca Juga: Kabar Duka, Sastrawan Yudhistira Massardi Meninggal Dunia

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU