Kisah Daoed Joesoef, Menteri Pendidikan Era Orde Baru yang Mengetik Sendiri Naskah Pidatonya
Humaniora | 30 Maret 2024, 07:00 WIB"Mesin tik portabel," kata Daoede Joesoef.
Seketika sang sekretaris agak heran. "Untuk apa?" tanyanya.
Daoed pun menjawab dia butuh mesik ketik, tentu saja untuk mengetik, termasuk mengetik teks pidato sendiri.
Sekretaris Menteri itu lalu menjelaskan bahwa tugas membuat pidato sudah ada yang menyiapkan oleh tim khusus penyusun pidato.
Mendengar itu, Daoed pun tambah heran. "Masak aku menteri, menteri yang harus membacakan pendapat staf kepegawaian. Mereka inilah yang harus mendengar dan membaca apa-apa yang aku pikirkan," ujarnya.
Seketika Taya pun tertunduk diam.
Baca Juga: Saat Prabowo Setuju Anies soal Peningkatan Kualitas Guru dan Dosen: Beliau Mantan Menteri Pendidikan
Sejak itu, Daoed Joesoef sebagai menteri sering membawa mesik ketik bila terbang perjalanan ke daerah dan mengetik pidato sambutan selama penerbangan. "Aku minta Pak Taya mendokumentasikannya dengan baik sebagai bukti bagi generasi penerus," katanya.
Setelah tidak menjabat sebagai menteri, Daoed Joesoef dikenal sebagai cendekiawan yang banyak menuangkan gagasannya lewat tulisan hingga di usia tuanya. Dia menulis karya ilmiah, tulisan populer, juga sejumlah kenangan perjalanan hidupnya. Daoed Joesoef meninggal pada 23 Januari 2018 dalam usia 91 tahun.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV