> >

Tekan Angka Kecelakaan saat Mudik, Pemerintah Bakal Gelar Ramp Check dan Tes Doping Bus

Peristiwa | 22 Maret 2024, 00:00 WIB
Ilustrasi bus. Pemerintah bakal melakukan tes doping dan ramp chek kepada bus selama masa mudik Lebaran 2024. (Sumber: Kompas.tv/Ant/ Anita Permata Dewi)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam rangka menekan angka kecelakaan lalu lintas selama masa mudik Lebaran 2024, pemerintah akan melakukan tes doping, terkait uji alkohol dan narkoba terhadap para sopir bus.

Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso menyebut tes doping tersebut dilakukan secara acak. Meski demikian ia juga menyebut tes tersebut juga bersifat suka rela.

"Ada dua alat, itu yang gabungan dengan alkohol dan narkoba, ada juga yang cuma alkohol. (Sifat tesnya) random dan sukarela tentunya," kata Brigjen Slamet Santoso dalam keterangannya, Kamis (21/3/2024).

Menurut penjelasannya, pelaksanan pengecekan kesehatan ini dilakukan Korps Lalu Lintas (Korlantas) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Lebih lanjut, ia menyampaikan pelaksanaan tes doping kepada para sopir bus akan dilakukan jauh jauh hari di rest area hingga terminal keberangkatan. 

"Di rest-rest area kami juga akan mempersiapkan kita sudah mempunyai alat namanya control alcohol kit atau alkohol tes, nanti akan kita cek akan menggunakan itu," jelas mantan Wakapolda DIY itu.

Lakukan ramp check

Selain tes doping, pemerintah, ungkap Brigjen Slamet Santoso, juga akan melakukan ramp check atau inspeksi keselamatan terhadap bus yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024.

"Pengecekan untuk kendaraannya terkait dengan kondisi kendaraannya, kendaraan angkutan umum, termasuk dengan driver (sopir)-nya," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Ini 2 Ruas Tol di Sumatera Utara yang Akan Difungsionalkan untuk Mudik Lebaran

Mantan Kapolresta Yogyakarta itu pun menyebut, baik tes doping maupun ramp check perlu dilakukan, mengingat pada 2023 kecelakaan lalu lintas pada tahun 2023 kerap menimpa sopir yang merupakan tulang punggung keluarga.

Penyebabnya, karena kondisi kendaraan dan sopir yang tidak memadai untuk berpergian.

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 berpotensi mencapai sebanyak 193,6 juta orang.

Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi.

"Berdasarkan hasil survei tersebut, pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam keterangan resminya, Selasa (12/3).

Ia menyebut, angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni sebanyak 123,8 juta orang.

Meningkatnya minat masyarakat tersebut, kata Budi Karya, dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tidak adanya Covid-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca.

Baca Juga: Penting! Ini Nomor yang Bisa Dihubungi Terkait Info Lalu Lintas dan Jalan Tol, Biar Mudik Lancar

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU