> >

Alasan Pesawat Lion Air tujuan Jeddah Berputar-putar di Binjai dan Mendarat di Bandara Kualanamu

Peristiwa | 12 Maret 2024, 12:40 WIB
Ilustrasi. Lion Air mengungkap penyebab pesawat nomor penerbangan JT-106 berputar-putar di langit binjai sebelum akhirnya pendaratan dialihkan ke Bandara Kualanamu, Senin (11/3/2024). (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-106 dari Surabaya menuju Jeddah sempat berputar-putar di langit Kota Binjai, Sumatera Utara, Senin (11/3/2024), sebelum akhirnya mendarat di Bandara Internasional Kualanamu.

Corporate Comuunications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, penyebab pesawat yang membawa jemaah umrah itu mengalami situasi tersebut hingga dialihkan pendaratannya ke bandara Bandara Kualanamu.

"Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-106 dari Surabaya menuju Jeddah melakukan pengalihan pendaratan ke Bandar Udara Internasional Kualanamu," kata Danang dalam keterangan resminya, Selasa (12/3) seperti yang dilaporkan jurnalis KompasTV.

"Hal ini dilakukan karena adanya perubahan waktu berlakunya pemberitahuan resmi (NOTAM) dari otoritas di Sri Lanka yang menyatakan penutupan sementara wilayah udara di sana," ujarnya.

Ia menyebut pengalihan pendaratan ke bandar udara alternatif merupakan prosedur standar dalam operasional penerbangan. Di mana bertujuan untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan.

Baca Juga: Cerita Penumpang Batik Air saat Pilot dan Kopilotnya Tertidur di Pesawat, Begini Penjelasannya

"Pengalihan pendaratan di bandar udara alternatif ini bukan disebabkan oleh masalah teknis pada pesawat," tegas Danang.

Sementara terkait pesawat yang berkeliling di langit Binjai, ia menyebut hal itu bertujuan untuk mengurangi berat pesawat melalui pemakaian avtur atau bahan bakar, sehingga pendaratan sesuai dengan limitasi pesawat.

"Sebelum mendarat, pesawat melakukan holding (terbang mengelilingi) di udara untuk beberapa waktu dengan tujuan mengurangi berat pesawat melalui pemakaian bahan bakar," jelasnya.

"Hal ini adalah langkah yang diambil agar pendaratan sesuai dengan limitasi pesawat (berat pesawat saat melakukan pendaratan)," sambungnya.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU