> >

Jokowi Diisukan Jadi Caketum Golkar, Erwin Aksa: Tidak Pernah Ada dalam Radar Golkar

Politik | 11 Maret 2024, 10:02 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Rapim TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (28/2/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa membantah nama Presiden Joko Widodo masuk dalam radar calon Ketua Umum Partai Golkar, pengganti Airlangga Hartarto.

Hal tersebut disampaikan Erwin Aksa dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Senin (11/3/2024).

“Kalau itu (Jokowi jadi calon Ketua Umum Partai Golkar -red) nggak pernah ada dalam radar Golkar,” kata Erwin Aksa.

Erwin menyampaikan bahwa Partai Golkar tidak pernah mengajak Presiden Joko Widodo untuk bergabung ke partainya. Namun, lanjut Erwin, jika Presiden Jokowi atau siapa pun pihak yang ingin bergabung, Partai Golkar tentu mempersilakan.

Baca Juga: PPP soal IPW Laporkan Ganjar: Orang akan Kaitkan Ini dengan Politisasi

“Golkar itu menerima siapa saja yang ingin bergabung, Golkar tidak pernah menawarkan diri untuk mengajak seseorang untuk bergabung dengan Golkar,” ujar Erwin.

“Karena di Golkar itu ada prinsip meritokrasi, jadi berjenjang dari bawah, jadi Golkar tidak tidak pernah mengajak bergabung, malah orang yang bergabung gitu, seperti Ridwan Kamil tempo hari.”

Selain itu, lanjut Erwin, Partai Golkar punya aturan ketat untuk menentukan seseorang bisa mencalonkan diri untuk posisi ketua umum.

“Syarat-syarat untuk menjadi ketua umum di Golkar itu sangat ketat ya, pernah menjadi pengurus baik itu pusat dan daerah selama satu periode penuh, kemudian mendapat dukungan 30% dari pemilik suara ya, terus kemudian aktif dalam partai selama 5 tahun dan berbagai macam syarat lainnya,” kata Erwin Aksa.

Baca Juga: NasDem: Pasal Gubernur Jakarta Dipilih Presiden Merupakan Kemunduran Demokrasi

“Jadi tidak mudah menjadi seorang ketua umum di Partai Golkar, seperti tadi, sistem di Golkar itu merit.”

Dalam keterangannya, Erwin pun memastikan Presiden Jokowi belum menjadi bagian dari partai berlambang beringin tersebut.

“Sementara KTA-nya (Kartu Tanda Anggota) belum pernah diterbitkan, jadi sementara barangkali belum menjadi anggota Golkar, mungkin masih di PDI-P barangkali,” kata Erwin Aksa.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU