> >

Surya Paloh Temui Jokowi, Hasto PDIP: Proses Demokrasi dalam Masalah Besar, Harus Diselamatkan

Rumah pemilu | 19 Februari 2024, 20:31 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto di JCC Senayan, Minggu (21/1/2024). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan proses demokrasi mengalami "masalah besar" karena menghadapi intervensi kekuasaan yang "luar biasa."

Hasto menyebut, pertemuan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu (18/2/2024), merupakan gejala masalah dalam demokrasi di Indonesia.

Alasannya, Hasto menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh dapat dipandang sebagai penggalangan dukungan.

Hal tersebut menurutnya tidak tepat karena proses rekapitulasi suara Pemilu 2024 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih berlangsung.

Baca Juga: NasDem Tegaskan Masih Bersama Anies: Pak Surya Paloh Sangat Paham Etika, Tidak Akan Langgar Komitmen

"Di tengah-tengah proses rekapitulasi yang masih berjalan, upaya-upaya yang dipersepsikan menggalang dukungan itu kan sebenarnya justru (menunjukkan) bahwa apa yang terjadi selama ini itu tidak benar sehingga masih diperlukan suatu langkah-langkah konsolidasi," kata Hasto di Gedung High End, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).

"Kalau semua proses berjalan baik ya tidak perlu dilakukan suatu proses konsolidasi pasca-pemilu karena semuanya berjalan natural sesuai dengan kehendak kerakyatan."

"Ketika proses konsolidasi tetap dilakukan, menunjukkan ada question mark (tanda tanya, red) yang kemudian harus dijawab bersama-sama bahwa demokrasi kita sedang dalam masalah besar," lanjutnya.

Hasto menyatakan kualitas demokrasi Indonesia turun belakangan ini. Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD itu merujuk dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024 yang disuarakan berbagai pihak belakangan ini.

Mengenai langkah PDIP usai Pemilu 2024, Hasto menyatakan pihaknya kini masih fokus mengawal proses pemilu yang belum selesai. 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU