> >

Pakar Nilai Sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi Sulit Mengubah Hasil Pemilu, Ini Alasannya

Rumah pemilu | 17 Februari 2024, 21:40 WIB
Ketiga calon presiden mengangkat tangan bersama usai mengikuti debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum di kantor KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Debat terakhir Capres akan berlangsung di JCC Senayan Jakarta, Minggu (4/2/2024) malam dan bisa disaksikan di KompasTV serta Kompas.tv. (Sumber: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar menilai akan sulit untuk mengubah hasil Pilpres 2024 dalam sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). 

Zainal menjelaskan, jika merujuk dari hasil sidang sengketa Pilpres di MK, rata-rata hakim konstitusi hanya mendalami sisi formalitas dibanding nilai sebuah demokrasi dan konstitusi yang sudah terganggu. 

Sisi formalitas yang dianut MK semisal dalam pembuktian sidang sengketa Pilpres, MK akan memunculkan syarat formalitas seperti apakah dugaan kecurangan tersebut sudah dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau Komisi Pemilihan Umum (KPU), hingga bukti kuat kecurangan yang terjadi dapat memengaruhi hasil Pilpres. 

Padahal, jika berbicara kecurangan, imbuh Zainal, tentu tidak sebatas mengenai hasil rekapitulasi suara dari KPU. Bisa saja kecurangan terjadi sebelum pemilihan yang bisa memengaruhi hasil.

Sebagai contoh, dugaan adanya keterlibatan aparat dalam Pemilu. Kasus ini pastinya akan sulit dikonversi menjadi angka.

Baca Juga: MK Tolak Uji Materiil Batas Usia Capres-Cawapres, Zaenal Arifin: Bom Waktu Sengketa Pilpres 2024

"Ini yang berbahaya, ketika MK mengikatkan diri kepada formalitas tetapi pada saat yang sama demokrasi terganggu secara substantif," ujar Zainal di program Kompas Petang KOMPAS TV, Sabtu (17/2/2024).

Zainal menambahkan, sisi formalitas dalam menangani sengketa Pilpres sangat berbahaya karena MK tidak menempatkan diri sebagai penjaga konstitusi, tetapi sebatas kalkulasi angka. 

Hal ini bisa dilihat dari sidang sengketa Pilpres sebelumnya, saat MK mempertanyakan apakah kecurangan berpengaruh signifikan terhadap hasil. 

"Kalau bicara kecurangan kan ada pra-pencoblosan dan pasca-pencoblosan. Kalau pra-pencoblosan, parameter untuk mengetahui apakah berpengaruh kepada hasil, susah sekali. Misal keterlibatan aparat, bagaimana mengkonversinya?" ujar Zainal mempertanyakan.

Sulit Mengubah Hasil 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU