> >

Gus Nadir: PBNU Dimobilisasi Dukung Prabowo-Gibran, Diarahkan Langsung Gus Yahya

Politik | 23 Januari 2024, 12:34 WIB
Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir saat menyampaikan keterangan dalam program Gaspol Kompas.com, Sabtu (20/1/2024). (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir menyebut Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengarahkan jajarannya untuk mendukung paslon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. 

Gus Nadir menilai, tindakan PBNU tidak sesuai komitmen netralitas yang disampaikan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.

Cendekiawan NU itu menyebut arahan untuk mendukung Prabowo-Gibran disampaikan langsung oleh Gus Yahya dan Rais Aam PBNU KH. Miftachul Achyar di Hotel Bumi, Surabaya.

PBNU mengumpulkan berbagai pengurus dalam kesempatan tersebut, mulai dari rais syuriyah, ketua tanfdiziyah, hingga ketua cabang dan wilayah.

Baca Juga: Daftar Pengurus yang Dinonaktifkan PBNU Terkait Pemilu, Ada Khofifah hingga Habib Luthfi

"Kenapa PBNU yang di mulut mengatakan netral - lain di bibir lain di hati, lain di mulut lain di aksi - ternyata mengumpulkan pengurus lalu menjelaskan kenapa harus mendukung 02,” kata Gus Nadir dalam program “Gaspol” Kompas.com yang tayang pada Sabtu (20/1/2024).

"Arahan itu bertentangan dengan sikap netralitas Gus Yahya semenjak terpilih di Muktamar 2021. Itu yang jadi persoalan,” imbuhnya.

"Bahkan, Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Achyar menggunakan kalimat - saya sudah konfirmasi ke sejumlah kiai yang hadir di situ - saya kutip langsung kalimatnya, 'tolong sekali ini saja sama’an wathoo’atan'. Jadi harus mendengar dan taat,” ungkapnya.

Mantan Ketua Pengurus Cabang Istimewa NU (PCI NU) Australia-Selandia Baru itu menilai, langkah politik PBNU tidak terlepas dari kedekatan ormas tersebut dengan Joko Widodo yang dinilai mendukung Prabowo dan anaknya sendiri, Gibran Rakabuming Raka.

Gus Nadir menegaskan, ia mempermasalahkan mobilisasi dukungan PBNU bukan karena Prabowo-Gibran, melainkan karena komitmen netralitas.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU