Jokowi Komentari Debat Capres, Timnas AMIN: Dulu, Presiden Tidak Berkomentar soal SGIE
Rumah pemilu | 9 Januari 2024, 19:33 WIB“Justru dalam beberapa hal di dinamika yang ada itu kelihatan, karakter pemimpin itu bukan cuma bicara saja, tapi ketika dalam keadaan tertekan, respons yang harus sangat singkat ketahuan kualitas dari pemimpin itu seperti apa,” beber Mardani.
Menjawab pertanyaan apakah komentar Jokowi soal debat capres itu dapat menguntungkan kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran, Mardani menyebut secara umum, komentar itu tidak merujuk pada pihak-pihak tertentu.
Namun, dia justru menyoroti pertemuan-pertemuan yang digelar Jokowi dengan Prabowo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pada akhir pekan lalu, menjelang debat capres kedua dilaksanakan.
“Kalau secara umum sebetulnya itu tidak merujuk ke mana-mana, tapi karena sebelum ini ada pertemuan dengan, makan malam dengan Pak Prabowo, paginya ketemu dengan Airlangga Hartarto, kemudian ketemu Zulhas, itu kepemihakannya sangat jelas dan itu berbahaya,” ungkap Mardani.
“Memang tidak ada pernyataan bahwa dukung, tetapi bagi seorang yang njawani, itu jelas arahnya ke mana. Sesudah malamnya, minta maaf, babak belur, tiba-tiba ada komen. Nah wajar kalau connecting the dot,” lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi berpendapat debat ketiga Pilpres 2024 atau debat kedua capres pada Minggu (7/1/2024) tidak memperlihatkan substansi visi dan misi para kandidat.
Baca Juga: Jokowi Jawab Anies yang Heran Presiden Komentari Debat Capres: Saya Berbicara untuk Ketiga Calon
Bahkan, menurutnya, debat tersebut justru memperlihatkan sikap saling menyerang.
"Yang pertama, saya memang melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa-apa, asal (itu soal) kebijakan. Asal policy. Asal visi, ya enggak apa-apa," ujar Jokowi di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).
Tapi, lanjut dia, jika serangan mengarah pada pribadi atau personal, yang tidak berhubungan dengan konteks debat, itu justru kurang mengedukasi masyarakat.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV