> >

Ganjar Minta Prabowo Jelaskan soal Beli Pesawat Bekas: Kasihan Prajurit, Itu Sangat Berbahaya

Rumah pemilu | 7 Januari 2024, 22:39 WIB
Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kanan) dan Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) dalam debat Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024). Calon presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo meminta penjelasan Capres nomor dua yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait kebijakan membeli pesawat bekas yang dilakukan pemerintah. (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo meminta penjelasan Capres nomor dua yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait kebijakan membeli pesawat bekas yang dilakukan pemerintah.

Pasalnya, Ganjar menilai pembelian pesawat itu dinilai dapat membahayakan para prajurit TNI.

"Saya senang kalau nanti bapak dalam forum ini menjelaskan ide bapak membeli pesawat bekas," kata Ganjar ke Prabowo dalam Debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024) malam.

"Kenapa itu penting? kami tidak rela dengan statemen bapak tadi yang saya dukung, kasihan prajurit. Kalau pilotnya mesti dilatih tiga tahun dan pesawatnya bekas, dan dia harus datang lagi pelatihan lagi dengan risiko yang tinggi tentu itu sangat berbahaya," sambungnya.

Menurut Ganjar, sebagai solusinya yakni industri pertahanan dalam negeri harus diperkuat. Hal ini agar perencanaan pembangunan bisa konsisten.

"Maka peningkatan itu pak tadi di awal saya sampaikan kenapa pertumbuhan harus tinggi, kenapa industri dalam negeri haru prioritas, agar kita bisa konsisten dalam perencanaan pembangunan," ujarnya, dikutip dari tayangan Live KompasTV.

Ganjar kemudian menyinggung proyek kapal selam yang dibatalkan Prabowo.

"Termasuk ketika kita membuat kapal selam yang sudah dimulai dari PT PAL, yang kerja samanya kalau tidak salah bapak batalkan dengan Korea Selatan," tegasnya.

Baca Juga: Soal Utang Luar Negeri, Capres Lempar Tanggap soal Kebijakan Belanja Anggaran Pertahanan!

Prabowo kemudian menjelaskan bahwa pemahaman awam tentang alat perang bekas kerap salah.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU