> >

TKN Prabowo-Gibran Kecam Penganiayaan Relawan Ganjar, Ingatkan Kampanye Jangan Bising Berlebihan

Rumah pemilu | 1 Januari 2024, 21:37 WIB
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (tengah), menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui usai menghadiri dalam acara Deklarasi Relawan Nderek Guru untuk Prabowo-Gibran di Kantor Sekretariat DPP Nderek Guru, Jakarta, Minggu (17/12/2023). (Sumber: Aprillio Abdullah Akbar/Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sektretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid,  mengaku pihaknya mengecam penganiayaan tujuh relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD oleh anggota TNI di Boyolali, Jawa Tengah. Nusron menyebut pihaknya tidak menoleransi segala bentuk kekerasan.

Nusron pun meminta semua pihak menahan diri usai penganiayaan tersebut. Ia menegaskan tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan kepada sesama anak bangsa.

"Kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan siapa pun, dan apa pun alasannya kepada sesama anak bangsa. Kami tidak menolerir perilaku tersebut," kata Nusron pada Senin (1/1/2024).

Baca Juga: TKN Bantah Anggota TNI yang Diduga Keroyok Relawan Ganjar Simpatisan Prabowo

Politikus Golkar itu menambahkan, semua pihak mestinya menjaga ketertiban dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain saat berkampanye. Ia menilai bentuk kampanye yang berlebihan akan mengganggu masyarakat.

"Tindakan berlebihan dan kegaduhan akan menimbulkan keresahan masyarakat. Seperti yang terjadi di Pati beberapa pekan lalu, sekarang Boyolali," kata Nusron dikutip Kompas.com.

"Itu merupakan bentuk kampanye partai dan paslon tertentu yang berlebihan, menciptakan kebisingan dan ketidaknyamanan masyarakat umum. Berbagai peraturan lalu lintas juga tidak ditaati dengan baik, sehingga mengganggu pengguna jalan yang lain," lanjutnya.

Di lain sisi, Nusron meminta para pihak tidak mengaitkan insiden penganiayaan ini dengan isu netralitas TNI. Menurutnya, peganiayaan tersebut adalah reaksi anggota TNI atas tindakan relawan yang dinilai bikin gaduh.

Sebelumnya, Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0724/Boyolali menyampaikan bahwa 15 tentara telah diperiksa sehubungan insiden penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud. 

Komandan Kodim 0724/Boyolali Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo menjelaskan bahwa para tentara menganiaya relawan karena "spontanitas." Mereka disebut terganggu dengan kampanye para relawan yang memakai knalpot brong di sepeda motor.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU