> >

Pakar: Tak Ada Cawapres yang Unggul Bahas Ekonomi Digital, Sebatas Permukaan

Rumah pemilu | 23 Desember 2023, 12:15 WIB
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (kiri), cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (tengah), dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD (kanan) bergandengan tangan usai mengikuti debat cawarpres di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (22/12/2023). (Sumber: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat ekonomi digital cum Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, berpendapat bahwa tiga cawapres yang mengikuti debat cawapres tidak ada yang unggul dalam menyampaikan gagasan di bidang ekonomi digital Indonesia.

Heru mengatakan bahwa Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD hanya saling melengkapi perspektif masing-masing terkait ekonomi digital.

“Menariknya, tidak ada penyampaian yang sangat unggul atau salah, gitu, melainkan juga cawapres saling melengkapi dengan perspektif masing-masing,” kata Heru, Sabtu (23/12/2023).

Baca Juga: Pakar Mikro Ekspresi soal Debat Cawapres: Gibran Sengaja Menyalin Cara Bicara Jokowi

Menurutnya, tema ekonomi kerakyatan dan digital yang dibahas pada debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2023), hanya dibahas sebatas permukaan saja.

Tak ada cawapres yang membahas ekonomi digital secara mendalam. Padahal, kata Heru, ketiga cawapres bisa mengelaborasi gagasan ini.

Terlebih, ekonomi digital menjadi salah satu fondasi dalam menyongsong negara maju pada 2045. Ekonomi digital disebut menjadi poin penting dalam menumbuhkan perekonomian Indonesia di masa depan.

"Idealnya, terinci disampaikan, tetapi waktunya kan tidak memungkinkan; sehingga hanya kulit-kulitnya saja. Semoga ini tidak hanya normatif, tetapi juga dapat dijalankan ke depannya," kata Heru.

Meski hanya sebatas permukaan, ketiga cawapres dinilai mampu membawa berbagai isu ekonomi digital, seperti pinjaman online (pinjol), keamanan siber, revisi UU ITE, perlindungan data, serta peningkatan SDM dan infrastruktur.

Heru berharap, cawapres dapat menggali lebih dalam potensi Indonesia untuk menjadi pengembang dan pemilik teknologi informasi, bukan sekadar menjadi pasar dan partisipan dalam ekonomi digital global.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU