> >

Sekjen Gerindra soal Fenomena "Orang Dalam": asal Penuhi Standar, ya Nggak Apa-Apa

Rumah pemilu | 16 Desember 2023, 03:00 WIB
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (24/10/2023) yang disiarkan dalam program Breaking News, KompasTV. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jendral DPP Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, mengatakan bahwa fenomena "orang dalam" terjadi di setiap kekuatan.

"Orang dalam itu kan fenomena dalam setiap kekuatan. Ada, selalu ada," kata Muzani ditemui usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Hal itu dikatakan Muzani merespons soal pernyataan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan saat debat calon presiden di KPU RI, Selasa (12/12), yang mengatakan pelanggaran etika dan praktik "orang dalam" bisa merusak negara.

Muzani menyebut orang dalam yang dimaksud Anies tersebut adalah orang-orang yang ada di sekitar dia saat menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.

Baca Juga: 'Serangan' Anies ke Prabowo di Debat Capres: Tak Tahan jadi Oposisi hingga Orang Dalam Menyebalkan

"Yang dimasukkan oleh Pak Anies ketika gubernur adalah orang-orang yang ada di sekitarnya dia, waktu dia jadi, tim suksesnya, tapi itu biasa itu,” katanya.

Menurutnya, selama pihak yang dibantu oleh orang dalam memenuhi standar, maka hal itu tidak menjadi masalah.

"Enggak (menormalisasi orang dalam). Asal orang itu memenuhi standar profesional, standar administrasi, ya, enggak apa-apa. Memenuhi standar administrasi, standar publik, memenuhi syarat-syarat publik. Jika layak, kan, dan segala macam. Itu bisa,” ujarnya dikutip dari Antara.

Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan pelanggaran etika dan praktik "orang dalam" bisa merusak negara.

Menurutnya, jangan sampai pelanggaran etika bersembunyi di balik keputusan hukum.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU