> >

Panitia Klarifikasi Tidak Ada Intimidasi dari Polisi saat Pentas Teater "Musuh Bebuyutan" di TIM

Peristiwa | 5 Desember 2023, 23:14 WIB
Pertunjukan teater bertajuk Musuh Bebuyutan produksi ke-41 forum budaya Indonesia Kita di teater besar Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 1 dan 2 Desember 2023. (Sumber: KOMPAS TV)

Baca Juga: Kompolnas Analisis Dugaan Intimidasi Polisi dalam Pertunjukan Teater Butet Kartaredjasa di TIM

"Musuh Bebuyutan" mengisahkan hubungan seorang pemuda dan seorang perempuan yang bertetangga dan berteman baik. 

Namun sebuah peristiwa menjadikan keduanya berseteru dan berbeda pilihan politik.

Permusuhan keduanya merembet ke mana-mana, membuat situasi kampung menjadi penuh kasak kusuk.

Masyarakat menjadi terbelah sikap, ada yang mendukung si pemuda, dan ada juga yang mendukung si perempuan. 

Situasi di perkampungan itu makin memanas ketika Lurah lama akan habis masa jabatannya, dan pemilihan Lurah baru akan dilangsungkan.

Akankah lurah lama tidak akan ikut "cawe-cawe" dalam pemilihan itu?

Pertunjukan panggung menampilkan gaya yang terinspirasi pada kesenian lenong.

Pilihan pemanggungan seperti ini untuk menggambarkan suasana perkampungan yang tenang dan akrab, tetapi kemudian menjadi penuh kehebohan. 

Baca Juga: Sindiran Keras Mega soal Pemerintah Orde Baru, Pengamat Politik: untuk Jokowi sebagai Penguasa

Gaya pemanggungan lenong juga akan membuat panggung pertunjukan menjadi lebih penuh dengan kejenakaan.

Dengan kejenakaan itulah, segala intrik, konflik, dan suasana permusuhan bisa ditampilkan secara penuh humor, dengan sindiran isu-isu politik yang dikemas dengan menarik.

Peristiwa demi peristiwa yang menandai perseteruan, dikemas dengan gaya humor.

"Celetukan-celetukan spontan antara pemain dan penonton yang terjadi di pementasan lenong inilah yang membuat seni lenong bisa dikatakan sangat demokratis. Inilah yang ingin kita tampilkan di pertunjukan ini," ujar Agus Noor tentang lakon yang dia garap kali ini.

"Judulnya memang terkesan tegang ya, Musuh Bebuyutan. Namun inilah inti pertunjukan kali ini. Kami berharap, perbedaan pendapat itu tidak harus dijadikan permusuhan," sambung Agus Noor.

Butet Kartaredjasa juga menyampaikan harapannya bahwa melalui pertunjukan seni, masyarakat Indonesia bisa lebih tenang dan kalem menghadapi pesta demokrasi yang akan terjadi dalam beberapa bulan lagi.

Baca Juga: Respons Sekjen PDIP Hasto soal Tekanan Kekuasaan, Gibran: Tim Saya Juga Diintimidasi

"Saya berharap pertunjukan Indonesia Kita kali ini, bisa mengingatkan masyarakat bahwa proses demokrasi kita seperti pertunjukan lenong. Publik bisa memberikan pendapat, namun tetap saja para aktor di atas panggung akan mengikuti jalannya skenario," ujar Butet. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU