> >

Prabowo-Gibran Efektif Recehkan Demokrasi, Pakar Ingatkan Jangan Gunakan saat Debat

Rumah pemilu | 21 November 2023, 11:23 WIB
Bakal capres dan cawapres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto (kanan) dan Gibran Rakabuming Raka, mengangkat tangan setelah mendaftarkan diri di kantor KPU di Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo/Tatan Syuflana)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam  menyebutkan bahwa gaya pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Gibran merecehkan demokrasi cukup efektif dan berhasil.

Namun, Umam mengingatkan kepada pasangan calon nomor dua ini, bahwa cara merecehkan demokrasi tidak akan efektif saat masa debat capres cawapres.

Prabowo-Gibran perlu dibackup dengan pondasi atau substansi yang kuat sehingga kredibilitas sebagai capres cawapres tidak terdegradasi.

Hal itu disampaikan oleh Ahmad Khoirul Umam dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (21/11/2023).

“Mereka tidak lagi bisa berkelit dengan praktik-praktik komunikasi yang tadi kita sebut merecehkan demokrasi, kalau sesuatu yang receh itu bisa dibackup dengan fondasi, substansi politik, substansi kebijakan yang memadai, tentu sangat kuat, sangat signifikan,” ujar Ahmad.

Baca Juga: Puan Maharani: Ganjar Punya Data Penegakan Hukum Era Jokowi Jeblok

“Tetapi kalau yang receh tadi ternyata didasarkan pada basis substansi yang tidak kuat, yang rapuh, maka hal itu berpotensi kemudian mendegradasi kredibilitas capres cawapres di mata rakyat, di mata basis pendukungnya sendiri.”

Maka itu, Umam menuturkan pasangan capres cawapres harus tetap berpijak pada konteks substansi demokrasi.

“Bagaimana kemudian kebijakan yang akan disampaikan, bagaimana kemungkinan pendekatan-pendekatan, bagaimana evaluasi terhadap 9 tahun pemerintahan Jokowi dan lain sebagainya,” ucapnya. 

“Nah,  semua itu harus diletakkan sebagai basis fundamental dalam konteks komunikasi politik, terutama ketika nanti memasuki fase debat capres-cawapres.”

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU