> >

Panglima TNI Mutasi Danlanud Abdulrachman Saleh Usai Kecelakaan 2 Pesawat Super Tucano

Politik | 19 November 2023, 15:53 WIB
Marshaller mengarahkan penerbang EMB-314 Super Tucano dalam geladi bersih Hari Ulang Tahun Ke-77 TNI Angkatan Udara di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (6/4/2023). Dua pesawat Super Tucano milik TNI AU jatuh di lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) siang. (Sumber: Agus Susanto)

KOMPAS.TV – Panglima TNI melakukan mutasi terhadap Marsma Fairlyanto dari jabatan Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur ke posisi baru sebagai Staf Khusus Kepala Staf TNI AU.

Mutasi tersebut tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1324/XI/2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI.

Danlanud Abdulrachman Saleh pengganti Marsma Fairlyanto adalah Marsma Firman Wirayuda, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Latihan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Pelatihan TNI AU (Dirlat Kodiklatau).

Surat keputusan itu ditandatangani pada tanggal 17 November 2023 oleh Brigadir Jenderal (TNI) Edy Rochmatullah atas nama Laksamana Yudo Margono.

Dalam surat tersebut, ada 60 perwira tinggi dan perwira menengah yang dimutasi dan diangkat menduduki jabatan baru.

Selain mutai terhadap Fairlyanto, dalam surat keputusan itu Marsekal Madya A Gustaf Brugman juga diberhentikan dari jabatan Wakil KSAU menjadi perwira tinggi Mabes TNI AU dalam rangka pensiun.

Gustaf digantikan oleh Andyawan Martono yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II.

Dalam surat tersebut juga disampaikan bahwa pemberhentian dan pengangkatan itu menimbang usul dari tiap-tiap matra, yakni surat dari KSAD tanggal 27 Oktober 2023, surat dari KSAL tanggal 26 Oktober 2023, serta surat dari KSAU tanggal 25 Oktober 2023.

Keputusan tersebut juga memperhatikan hasil sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti) tanggal 29 September 2023 serta pertimbangan pimpinan TNI.

Peneliti senior Imparsial dan Ketua Centra Initiative, Al Araf, berpendapat mutasi terebut merupakan otoritas Panglima TNI dalam rangka melakukan pembinaan dan regenerasi ke dalam, dan lazim dilakukan oleh setiap panglima.

Meski demikian, kata dia, proses pergantian pejabat di lingkungan TNI tersebut tidak bisa dilepaskan dari faktor kedekatan, faktor kepentingan politik.

Menurutnya, meski proses pergantian pejabat struktural tetap menimbang faktor obyektif, hal itu terkadang kalah oleh pertimbangan subyektif, terlebih, di tahun politik atau menjelang Pemilu 2024.

”Hal ini kadang menimbulkan ketegangan di dalam TNI serta kecemburuan di antara mereka jika faktor subyektifnya yang lebih besar terjadi dalam pergantian itu, kata dia, dikutip Kompas.id, Sabtu (18/11/2023).

Diketahui, Fairlyanto menjabat sebagai  Komandan Lanud Abd Saleh menggantikan Marsma TNI Zulfahmi.

Serah terima jabatan (sertijab) dipimpin Pangkoopsud II Marsda TNI Widyargo Ikoputra, S.E., M.M., CIQaR  di Taxy Way Skadron Udara 32, Senin (23/1/2023).

Dalam sambutannya Pangkoopsud II mengatakan Lanud Abdulrachman Saleh sebagai pangkalan udara yang terletak di lokasi strategis.

Pangkalan ini  berada dalam benteng alam berupa gunung, di antaranya Gunung Bromo dan Gunung Semeru sebelah timur, Gunung Arjuno sebelah utara, dan Gunung Kawi dan Gunung Panderman sebelah barat, yang memiliki nilai keuntungan dalam segi pertahanan udara yaitu membuat sulitnya terdeteksi lawan dari udara.

Lanud Abdulrachman Saleh, kata dia, merupakan satuan yang vital karena memiliki Skadron Udara Tempur dan Angkut beserta alutsista pendukung lainnya sebagai benteng pertahanan udara NKRI.

“Kedudukan Lanud Abdulrachman Saleh yang strategis dan vital tersebut, berdampak pada keunggulan dalam penyelenggaraan berbagai operasi penerbangan, pembinaan dan kerjasama bilateral khususnya di bidang pengamanan wilayah udara, serta latihan militer Bersama,” kata Pangkoopsud II, dikutip laman resmi TNI AU.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.id


TERBARU